FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA TANDA BAHAYA KEHAMILAN

Authors

  • Mariani Mariani Persada Banjarmasin
  • Arrifah Noer Emma Persada Banjarmasin
  • Chairunnisa Chairunnisa Persada Banjarmasin

DOI:

https://doi.org/10.37776/zkeb.v10i2.641

Abstract

Data from the Ministry of Health of the Republic of Indonesia (Kemenkes) in 2015 showed that of 100,000 live births in Indonesia, 305 of them ended in the death of the mother. The high maternal mortality rate (MMR) – 305/100,000 live births – prompted the government to carry out structural interventions; one of them is to include the target for reducing the MMR in the 2014-2019 National Medium-Term Development Plan (RPJMN). In the 2014-2019 RPJMN, the government targets a reduction in the MMR from 205/100,000 births to 276/100,000 live births. This study was to analyze the relationship between maternal age, education, and occupation with mother's knowledge of the danger signs of pregnancy at the Pelambuan Health Center. Methods: Cross sectional research design with Accidental Sampling technique. The study population was all pregnant women in the working area of the Pelambuan Health Center with a total of 359 people. Descriptive and statistical data analysis using chi-square test and multiple logistic regression test. The results of the chi-square test showed that there was a relationship between maternal age (0.001), parity (0.001), occupation (0.000), and knowledge of pregnant women. Results: Based on the results of the study, it is known that respondents with age at risk (<20 years ->35 years) are 26 respondents (80%). This number is more when compared to respondents who have a non-risk age (20-35 years) as many as 4 respondents (20%). The relationship between parity and knowledge of pregnant women about the danger signs of pregnancy showed that the respondents with the age at risk (<20 years ->35 years) were 52 respondents (80%). This number is more when compared to respondents who have a non-risk age (20-35 years) as many as 13 respondents (20%). This study has a relationship between the age of pregnant women and the knowledge of pregnant women in recognizing the danger signs of pregnancy in the Pelambuan Health Center Work Area because it is associated with a high risk of pregnancy, the risk of pregnancy arises because they are not ready psychologically or physically. Psychologically, generally adolescents aged < 21 years are not ready to become mothers, as a result, apart from being unprepared, their pregnancies are not well maintained. This unhealthy psychological condition can make contractions during labor not run smoothly so that the possibility of the delivery process will be risky.

Author Biographies

Mariani Mariani, Persada Banjarmasin

Akademi Kebidanan Abdi Persada Banjarmasin

Arrifah Noer Emma, Persada Banjarmasin

Akademi Kebidanan Abdi Persada Banjarmasin

Chairunnisa Chairunnisa, Persada Banjarmasin

Akademi Kebidanan Abdi Persada Banjarmasin

References

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Artikasari, K. 2009. Hubungan antara Primigravida dengan Angka Kejadian Preeklamsia/Eklamsia di RSUD Dr. Moewardi Surakarta Periode 1 Januari–31

Desember 2008. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Tersedia

Bahari, Justitia. 2009. Hubungan Usia dan Paritas Terhadap Kejadian Preeklampsia pada Ibu Bersalin. Terdapat pada : http//www.digilib.program studi kebidanan soetomo surabaya.pdf.

Cunningham, F. Gary. 2003. Obstetri Williams, Edisi 21.Jakarta: EGC.

Dahlan, Sopiyudin, M. 2006. Besar Sampel dalam Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Arkans.

Hadi, Abdul, N. 2010. Karakteristik Ibu Penderita Preeklampsia Berat Dan Eklampsia Serta Hubunganya Dengan Faktor Risiko di RSUP H.Adam Malik,

Medan Dalam Tahun 2008-2010. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Tersedia pada : http: //www.digilib.usu.ac.id.pdf.

Himpunan Kedokteran Feto Maternal POGI. 2005. Pedoman Pengelolaan Hipertensi Dalam Kehamilan Di Indonesia.

Maha, Pertiwi, D. 2010. Perbandingan Kadar Trombosit Pada Ibu Hamil Normal, Penderita Pre-eklampsia dan Eklampsia. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Tersedia pada:http://www.digilib.usu.ac.id.pdf.

Manuaba, et all. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC.

Martaadisoebrata, et all. 2005. Ilmu Kesehatan Reproduksi : Obstretri Patologi. Jakarta : EGC.

Agustini, (2013). Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Di BPM. Tri Tedjo, Bendosari, Sukoharjo. Jurnal Maternal. 8(8) https://ejurnal.stikesmhk.ac.id/index.php/maternal/issue/view/23

Astuti, H.P. (2011). Hubungan Karakteristik Ibu Hamil dengan Tingkat Pengetahuan tentang Tanda Bahaya pada Kehamilan di Puskesmas Sidoharjo Kabupaten Sragen. Jurnal Stikes Kusuma Husada Surakarta, hal. 1-13.

Kemenkes. (2014). Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak . Jakarta: Pusat Promosi Kesehatan - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kemenkes. (2014). Situasi Kesehatan Ibu. Jakarta: Pusat Data dan Informasi - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Mochtar, Roestam. (2010). Sinopsis Obsetetri. Jakarta : EGC

Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Sumarni, Rahma, Muhammad Ikhsan.(2014). Hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas terhadap perilaku ANC di wilayah kerja Puskesmas Latambaga Fakultas Kesehatan Masyarakat Uiversitas Hasanuddin

Harianto. (2014). Pendidikan Kesehatan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Indonesia.

Harnindita, I.D. (2015). Hubungan Usia, Pendidikan dan Paritas dengan Sikap Ibu Hamil dalam Mengenal Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan di

Puskesmas Piyungan Bantul Tahun 2015. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah.

Kamidah, D.P. (2013). Hubungan antara Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda Bahaya Kehamilan dengan Kepatuhan Pemeriksaan Kehamilan di BPS Ernawati Boyolali. Surakarta: STIK Aisyiyah Surakarta.

Kemenkes. (2010). Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kemenkes. (2010). Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu Dan Anak (PWS-KIA). Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat & Direktorat Bina Kesehatan Ibu - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kemenkes. (2013). Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kemenkes. (2013). Profil Kesehatan Indonesia 2012. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kemenkes. (2014). Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak . Jakarta: Pusat Promosi Kesehatan - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kemenkes.(2014). Situasi Kesehatan Ibu. Jakarta: Pusat Data dan Informasi - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kusmiyati, Y., Wahyuningsih, H.P., Sujiyatini. (2009). Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil). Yogyakarta: Penerbit Fitramaya, hal. 5, 87, 149-164, 182.

Yustiana, I., Herliani, S., (2016). Hubungan Status Pekerjaan dan Pendidikan dengan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan. Jurnal Obstretika Scientia . 4 (1) https://ejurnal.latansamashiro.ac.id/index.php/OBS/article/view/165

Camelia, R., (2019). Hubungan Pekerjaan Dan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Dengan Kunjungan Anc. Jurnal Ilmiah Multie Science kesehatan. 10 (2). http://jurnal.stikes-aisyiyah-palembang.ac.id/index.php/Kep/article/view/193

Wirandoko, I, H., (2017). Hubungan Dukungan Suami, Paritas, Tingkat Pendidikan Dan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Trimester. Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia. 2 (2). http://jurnal.syntaxliterate.co.id/index.php/syntaxliterate/article/view/68

Kusumastuti.I., (2018). Hubungan Karakteristik Ibu, Paritas Dan Sumber Informasi Dengan Pengetahuan Ibu Tentang Tanda Bahaya Kehamilan. Jurnal Ilmiah Kebidanan Indonesia. 8(3). Https://Doi.Org/10.33221/Jiki.V8i03.158

Downloads

Published

2021-06-14

Issue

Section

Articles