HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RUMAH SAKIT BUDI KEMULIAAN BATAM PERIODE 1 JANUARI – 31 DESEMBER 2021
DOI:
https://doi.org/10.37776/zked.v13i1.1146Abstract
Latar Belakang: Asfiksia neonatorum adalah keadaan darurat neonatal karena dapat menyebabkan hipoksia dan kerusakan otak beresiko tinggi untuk mengalami asfiksia neonatorum adalah KPD. KPD adalah suatu keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum persalinan karena pada ketuban yang berkurang mengakibatkan penyempitan tali pusat dan aliran darah yang membawa oksigen ibu ke bayi terhambat sehingga menimbulkan asfiksia neonatorum atau hipoksia pada janin. Tujuan Penelitian untuk mengetahui hubungan antara ketuban pecah dini dengan kejadian Asfiksia Neonatorum di RS BK Batam periode 1 Januari-31 Desember 2021. Metode: Jenis penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah Neonatus lahir hidup yang tercatat pada rekam medik di RS BK Batam. Teknik pengambilan sampel random sampling dengan total jumlah sampel sebanyak 165 sampel. Hasil penelitian di analisis dengan distribusi frekeunsi dan analisis menggunakan uji chi-square. Hasil: Hasil analisis mendapatkan p-value 0,000<0,05. Yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara ketuban pecah dini dengan kejadian asfiksia neonatorum di RS BK Batam periode 1 Januari-31 Desember 2021. Kesimpulan: Terdapat adanya hubungan yang signifikan antara ketuban pecah dini dengan kejadian asfiksia neonatorum di RS BK Batam periode 1 Januari-31 Desember 2021.Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Acholder Sirait, Dino Gagah, Ragil Nesta

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Manuskrip yang diserahkan penulis haruslah sebuah karya yang tidak melanggar hak cipta (copyright) yang ada. Naskah yang dimasukkan harus yang belum pernah diterbitkan dan tidak dikirimkan pada waktu yang bersamaan kepada penerbit lain. Hak cipta atas semua material termasuk yang berbentuk cetak, elektronik dan bentuk lainnya dipegang oleh Zona Kedokteran. Setelah manuskrip telah melewati proses penyuntingan substansi dan positif diterima, penulis mengirimkan berkas Pernyataan Hak Cipta ke alamat redaksi Zona Kedokteran.