HUBUNGAN LAMA MENDERITA DIABETES MELITUS DENGAN DERAJAT SINDROM MATA KERING PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT BADAN PENGUSAHAAN BATAM
DOI:
https://doi.org/10.37776/zked.v13i1.1147Abstract
Latar Belakang: Sindrom mata kering adalah penyakit multifaktorial pada air mata dan permukaan okuler dengan gejala ketidaknyamanan, gangguan visual, dan ketidakstabilan tear film dengan potensi kerusakan pada permukaan mata. Diabetes melitus memiliki faktor resiko terhadap kejadian sindroma mata kering yang berkorelasi dengan tingkat hemoglobin terglikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lama menderita diabetes dengan derajat sindroma mata kering pada penderita diabetes melitus tipe 2. Metode: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yang pada bulan Februari 2023. Menggunakan data primer dari kuesioner dan uji schirmer dan data sekunder dari hasil rekam medis. Teknik pengambilan sampel yaitu accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 68 responden. Analisis data menggunakan uji korelasi Somers’d.. Hasil: Sebagian besar telah mengalami diabetes selama 5-10 tahun sebanyak 32 (47,1%). Derajat sindrom mata kering terbanyak adalah derajat 2 yaitu sebanyak 29 (42,6%). Terdapat hubungan yang signifikan dan sangat kuat antara lama menderita diabetes dan derajat sindrom mata kering (p=0,000; nilai korelasi 0,676). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan dan sangat kuat antara lama menderita diabetes dan derajat sindrom mata kering.Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Nurul Widiati Haryono, Dahlan Gunawan, Putri Nurbana Kembaren

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Manuskrip yang diserahkan penulis haruslah sebuah karya yang tidak melanggar hak cipta (copyright) yang ada. Naskah yang dimasukkan harus yang belum pernah diterbitkan dan tidak dikirimkan pada waktu yang bersamaan kepada penerbit lain. Hak cipta atas semua material termasuk yang berbentuk cetak, elektronik dan bentuk lainnya dipegang oleh Zona Kedokteran. Setelah manuskrip telah melewati proses penyuntingan substansi dan positif diterima, penulis mengirimkan berkas Pernyataan Hak Cipta ke alamat redaksi Zona Kedokteran.