HUBUNGAN SHIFT KERJA DENGAN KADAR HBA1C PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II DI RUMAH SAKIT CAMATHA SAHIDYA KOTA BATAM

Authors

  • Mariaman Tjendera Universitas Batam
  • Luis Yulia Universitas Batam

DOI:

https://doi.org/10.37776/zked.v9i3.301

Keywords:

Work Shift, HbA1c Levels, Type II Diabetes Mellitus Patients

Abstract

Work Shift and HbA1C Levels are part of health science, occupational safety, and internal medicine. The incidence of type II diabetes mellitus in Batam ranks lasts 10 most suffered. The number of type II diabetes mellitus patients at Camatha Sahidya Hospital was 1188 in 2014, and 315 in January to June. This research method was observational analytic with a cross-sectional approach conducted at Camatha Sahidya Hospital, Batam City. The sampling technique was accidental sampling with populations in November and December unknown, determining a minimum sample using the Lemeshow formula obtained a minimum sample of 97 people. The results of the study were analyzed by cross-tabulated frequency distribution and then tested by the Chi-square test. The results of this study found that type 2 HR patients with work shifts were 38 people (39.2%) while 59 people working in non-shift systems (60.8%). HbA1c laboratory examination results of DM patients with HbA1c> 8% more than the amount of HbA1c ≤8%, as many as 54 people (55.7%) type 2 DM patients with a total HbA1c> 8% and 43 people (44.3% ) Type 2 DM patients with HbA1c count ≤8%. There is a significant relationship between work shifts with HbA1c levels in type 2 DM patients at the Camatha Sahidya Hospital in Batam City in 2018 using the Chi-Square statistical test obtained p-value = 0.014 (p <0.05). Based on this study it can be concluded that there is a significant relationship between work shifts with HbA1C levels in type 2 DM patients at Camatha Sahidya Hospital, Batam City.

Author Biographies

Mariaman Tjendera, Universitas Batam

PRODI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN

Luis Yulia, Universitas Batam

PRODI PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN

References

American Diabetes Association, 2010. Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus.

Arisman (2011). Buku Ajar Ilmu Gizi Obesitas, Diabetes Mellitus dan Dislipidemia. Jakarta: EGC

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, (2010), Riset Kesehatan Dasar ( Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta

Bararah, V.F (2011).Pengambilansampeldarah diagnosis diabetes.Akses 15 agustus 2018Available at: http://www.ilunifk83.com/t224p270-diabetes-mellitus/

Bare dan Suzanne C. , (2002) Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan Suddarth (Ed.8, Vol. 1,2), Alih bahasa oleh Agung Waluyo…(dkk), EGC, Jakarta.

Benedict et al (2012). Diurnal rhythm of circulating nicotinamide phosphoribosyltransferase: impact of sleep loss and relation to glucose metabolism. J Clin Endocrin Metabolic.

Bustan, M.N (2007). Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta : Rineka Cipta

CDC (2011). Diabetes: Epidemiology [interenet]. Available from: http://www.cdc.gov/diabetes/epidemiology/index.html- Diakses Juli 2018.

DepartemenMikrobiologi (2010).Collection,Transport and Examination of Specimen. Medan: FakultasKedokteran USU

Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau (2013). DiabetesMelitus. Profil Kesehatan Kota Batam http://skpd.batamkota.go.id/kesehatan/profil. Diakses pada 16 Maret 2018.

Doghramji K ( 2007). Melatonin and its receptor: a new class of sleep-promoting agents. J. Clinical Sleep Medicine. 3(5):17-23

Firdaus,H (2005). Pengaruh Shift Kerja Terhadap Kejadian Stres Kerja Pada Tenaga Kerja di Bagian Produksi Pabrik Kelapa Sawit PTPN 4 Kebun Pabatu Tebing Tinggi Tahun 2005. Skripsi, FKM-USU. Medan.

Ganong WF (2003). Review of medical physiology 21st ed. United States of America: McGraw-Hill Companies.

Harefa, Emmy (2001). HbA1C Standarization and Recent Updates.Makassar :Prodia Laboratories.

Ignatavicius, D & Workman(2006). Medical surgical nursing : Critical thinking for collaborative care. 5th ed. St Louis, Missouri: Elsevier Inc.

ILO, (2003) .Encyclopedia of Occupational Health and Safety, International New York Labour Office. Geneva

International Diabetes Federation (2009). World Diabetes Day 14 November. www.worlddiabetesday.org. Diaksespada 17 September 2018.

Kee JL, 2003. PedomanPemeriksaanLaboratoriumdanDiagnostik.Jakarta : EGC

Khairunnisa, I (2001). Hubungan Shift Kerja Dengan Terjadinya Kelelahan Kerja Pada Operator Telepon di Kantor Daerah Telekomunikasi Medan Tahun 2001, Skripsi, FKM-USU, Medan.

Kirwanto,Agus (2007). Upaya pengendalian kadar gula darah dengan menggunakan modifikasi diet pare padapenderita diabetes melitus di klinik Sehat Migunani Klaten, JurnalTerpaduI lmu Kesehatan, Kementrian Kesehatan Poliklinik Kesehatan Surakarta Jurusan Jamu.

Kroemer, K.H.E, dan Grandjean, E(2000). Fitting The Task To The Human; A Textbook Of Occupational Ergonomics. 5 th Edition. U.K: Taylor & Francis.

Kuswadji S (1997), Pengaturan Tidur Pekerja Shift. Jakarta :Grup PT Kalbe Farma.

Lembar, S.2006 . HbA1C. Diaksestanggal 15 Agustus 2018. Available at http://www.bahayamenderitadiabetesmelitus.com

Mahyastuti M (1993) Circardian Rhythm dan Pengaruhnya Pada Pola Tidur Awak Pesawat. Majalah Kesehatan Masyarakat. IAKMI, Tahun XXI No.5, Juni 1993.

Manaf, A (2009). Insulin: Mekanisme Sekresi dan Aspek Metabolisme. In: Sudoyo, A.W., Setiyohadi, B., Alwi, I., Simadibrata, M., Setiati, S., Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi V. Jakarta: Interna Publishing Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam.

Mansjoer, A., et al (2000). Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1. Jakarta: Media Aesculapius.

Meylina Elin (2005). Analisis Faktor Risiko Hipertensi, Diabetes Mellitus, Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah di Indonesia. Tehsis. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Notoatmodjo, S (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Nurmianto, Eko (2004). Ergonomi ; Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta. Guna Widya.

Okpitasari D (2012). Hubungan kerja gilir (shift work) terhadap kadar gula darah pada petugas keamanan di universitas lampung. Skripsi; Bandar Lampung: Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

PERKENI (2011). Konsensus Pengelolaan diabetes mellitus tipe 2 di Indonesia 2002. Jakarta: PB PERKENI.

Price, S & Wilson, L (2005). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 6.Jakarta : EGC.

Prodia (2008).Tes HbA1C untukcek rata-rata kadarguladarah. Diakses 18 Agustus 2018.Available at http://www.prodia.com.

Ramayuli, S (2004). Hubungan Faktor Individu dan Shift Kerja Dengan Produktivitas Tenaga Kerja Wanita Pada Bagian Pengepakan di PT. INDOFOOD Sukses Makmur Tbk. Cabang Medan Tahun 2004. Skripsi, FKM-USU.

Riset Kesehatan Dasar (2007). Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen KesehatanRepublik Indonesia.

Riset Kesehatan Dasar (2007).Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Riyanto, A (2011). Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika.

Rumengan, J (2013). Metodelogi Penelitian. Bandung : Cipta Pustaka.

Soegondo,dkk(2004). PenatalaksanaanDiabetusMelitus terpadu. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Suma’mur (2009). Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: Penerbit Gunung Agung, Jakarta.

Tambayong Jan (2001) Anatomi dan Fisiologi Untuk Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Tarwaka (2004) Ergonomi untuk keselamatan dan kesehatan kerja dan produktivitas. Surakarta:Penerbit UNIPRESS.

WHO (2000). Diabetes Mellitus Guidelines for Diagnosis, Treatment,

Prevention and ontrol.www.WHO.com/diabetes-mellitus.Diakses 22 September 2018

Widmann, Frances K (2005). Tinjauan Klinis Atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium, Jakarta :P enerbit EGC

Wilcox g (2005) Insulin and Insulin Resistance . J. ClinBiochem Rev. 26(2): 19-39

Downloads

Published

2020-07-08