HUBUNGAN MEROKOK DENGAN STATUS GIZI DAN TEKANAN DARAH PADA MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK ANGKATAN 2016−2018 UNIVERSITAS BATAM TAHUN 2019

Authors

  • Brain Gantoro Universitas Batam

DOI:

https://doi.org/10.37776/zked.v10i1.440

Keywords:

Merokok, Status Gizi, Tekanan Darah

Abstract

Latar Belakang : Merokok merupakan masalah yang terus berkembang dan belum di temukan solusinya di Indonesia. Perokok umumnya mengalami penurunan dari pada berat badan bukan perokok, meskipun asupan kalorinya sama atau lebih tinggi dari pada bukan perokok.  Merokok merupakan faktor yang dapat meningkatkan tekanan darah, kandungan rokok yang diketahui dapat meningkatkan tekanan darah salah satunya adalah nikotin, yang bersifat simpatomimetik yang mengakibatkan peningkatan denyut jantung.Metode : Penelitian ini menggunakan analitik observasional dengan rancangan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Teknik Angkatan 2016-2018 Universitas Batam, teknik pengambilan sampel menggunakan Total  sampling, dengan sampel berjumlah 85 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, pengukuran tinggi badan dan berat badan, lalu melakukan pemeriksaan tekanan darah secara langsung. Teknik analisa data yang digunakan adalah uji statistik chi square.Hasil : Penelitian terhadap 79 responden, menunjukan responden perokok dengan berat badan kurang 11 orang (19,6%), berat badan normal 24 orang (42,9%), berat badan lebih-obesitas 21 orang (37,5%). Sedangkan responden bukan perokok didapatkan berat badan kurang 7 orang (30,4%), badan normal  9 orang (39,2%), berat badan lebih-obesitas sebanyak 7 orang (30,4%). Berdasarkan uji statistik diketahui bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara merokok dengan status gizi dengan p value 0,572. Hasil penelitian tekanan darah menunjukan responden perokok dengan tekanan darah normal sebanyak 8 orang (14,3%), pre hipertensi 19 orang  (33,9%), hipertensi tahap 1 sebanyak 29 orang (52,8%), sedangkan responden bukan perokok  didapatkan tekanan darah normal 10 orang (43,5%),  pre hipertensi 5 orang (21,7%), responden dengan hipertensi tahap 1 sebanyak 8 orang (34,8%). Berdasarkan uji statistik diketahui bahwa terdapat  hubungan merokok dengan tekanan darah dengan p value 0,019.Kesimpulan : Tidak adanya hubungan merokok dengan status gizi tetapi ada hubungan merokok dengan tekanan darah pada mahasiswa Fakultas Teknik Angkatan 2016-2018 Universitas Batam tahun 2019.

Author Biography

Brain Gantoro, Universitas Batam

Fakultas Kedokteran

References

Setiati (Ed). 2015. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi Keenam, Jilid I. Jakarta : Interna Publishing

National Institute of health, 2014. Cigarettes and Other Tobacco Products.https://www.drugabuse.gov/publications/drugfacts/cigarettes-other-tobacco-products (diakses 20 juni 2019).

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.

Aginta, E. 2011. Hubungan Antara Merokok dan Kebiasaan Makan dengan Status Gizi pada Remaja Putra. Semarang : Universitas Diponegoro.

Marmi. 2014. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

−−−−Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.

Akmal, M. 2012. Dampak Kebiasaan Merokok, Minum Alkohol dan Obesitas Terhadap Tekanan Darah Pada Masyarakat di Desa Gonilan Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo. Sukarta : Universitas Muhammadyah Sukarta.

Qurrat, A. 2015. The Effects of Smoking in Developing Hypertension in Pakistan. UK: South East Asia Journal of Public Health.

Aulia, dkk. 2017. Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Tekanan Darah pada Siswa SMK N 1 Padang. Padang: Universitas Andalas.

WHO (world Health Organization. 2015. Data Hipertensi Global. Asia tenggara. Diambil pada 19 juni 2018 https://www.who.int/gho/publications/world_health_statistics/2015/en/

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). 2016. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.

Aditama, Tjandra Yoga. 2018. Rokok dan kesehatan. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Jakarta

−−−−Riset Kesehatan Dasar 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.

Suyatno. 2007. Survei Konsumsi Sebagai Indikator Status Gizi. Yogyakarta : Universitas Dipenegoro.

Setiati (Ed). 2015. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi Keenam, Jilid II. Jakarta : Interna Publishing

Downloads

Published

2021-04-13