HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISIS DI CAMATHA SAHIDYA KOTA BATAM TAHUN 2018

Authors

  • Maryana . Universitas Batam

DOI:

https://doi.org/10.37776/jizp.v1i2.539

Abstract

Chronic Kidney disease (CKD) atau disebut juga penyakit ginjal kronik adalah suatu proses patofisiologis dengan etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif. Terapi CKD dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu terapi konservatif dan terapi pengganti, terapi pengganti diberikan apabila terapi konservatif tidak memberikan hasil yang diharapkan. Metode yang terbanyak dilakukan adalah hemodialisis, dimana metode hemodialisis ini dapat memberikan efek psikis bagi para pasien seperti kecemasan yang dapat mempengaruhi kualitas hidup. Kecemasan adalah suatu sinyal yang menyadarkan dan memperingatkan adanya bahaya yang mengancam dan memungkinkan seseorang mengambil tindakan untuk mengatasi ancaman. Lebih dari separuh penderita hemodialisis maupun penyakit kronik lainnya menunjukkan adanya kecemasan, penderita CKD  khususnya yang menjalani terapi hemodialisis akan mengalami perubahan kualitas hidup. Hal ini mendasari penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Kualitas Hidup pada Pasien CKD yang Menjalani Terapi Hemodialisisâ€.Jenis penelian ini adalah penelitian analitik observasi dengan pendekatan crossectional yang dilakukan pada bulan Desember  Penelitian ini dilakukan di RS.Camatha Sahidya Tahun 2018. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah pasien CKD yang menjalani terapi hemodialisis di RS Camatha Sahidya Kota Batam yang jumlah keseluruhan adalah 32 pasien. Metode pengambilan sampel yang dilakukan adalah Total sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang sudah divalidasi oleh peneliti sebelumnya.Berdasarkan hasil uji statistik diketahui Ha diterima, dimana terdapat hubungan tingkat kecemasan dan kualitas hidup pasien CKD yang menjalani hemodialisis di RS.Camatha Sahidya Tahun 2018 dengan  nilai p value =  0,014 dimana p<0,05. dari 32 sampel didapatkan distribusi frekuensi pasien CKD yang menjalani terapi hemodialisis tingkat kecemasan ringan sebanyak 4 (26,7%) kualitas hidup buruk, dan kualitas hidup sedang 11 (73,3%). Sedangkan tingkat kecemasan berat sebanyak 13 (76,5%) kualitas hidup buruk dan kualitas hidup sedang  4 (23,5%). Dari hasil peneltian dapat disimpulkan ada hubungan tingkat kecemasan dengan kualitas hidup pasien CKD

Author Biography

Maryana ., Universitas Batam

Departemen Ilmu Psikologi, Fakultas Kedokteran

References

At a Glance Sistem Ginjal Edisi kedua Chris O’Callaghan EMS Erlangga Medical Series http://www.erlangga .co.id

Black JM, Hawks JH. Medical Surgical Nursing Clinical Management for Possitive Outcome 7th edition. Philadelphia: W.B Saunders Company; 2010.

Budiarto E (2007). Metudologi Penelitian Kedokteran. Jakarta EGC.

Brunner, Suddarth. Buku Ajar Medikal Bedah. Terjemahan oleh Agung Wuluyo Jakarta: EGC Press; 2012.

Center for Medical Service (2013). National Training Program Modul 6 Medicare for People with End-Stage Renal Disease (ESRD)

Cidney Associations St Joesep’s hospital (2008).Muscle cramp and dialysis Januari 2015.

Center for Disease Control (2007). Prevalensi of Chronic Kidney Disease and Associated Risk Factory United States: Center for Disease Conrol and Prevantion.56(08):161-165.

Farida A (2010). Pengalaman Klien Hemodialisis terhadap Kualitas Hidup dalam Konteks Asuhan Keperawatan di RSUP Fatmawati Jakarta. Universitas Indonesia. Tesis.

Ibraham K. Kualitas Hidup pada Pasien Gagal Ginjal Kronik yang menjalani Hemodialisis. Asso-ciates: 2010.

Natoadmodjo,Soekidjo.(2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Prilaku. Jakarta Rineka Cipta.

Natoadmodjo,Soekidjo.(2007). Metodo-logi penelitian Kesehatan. Jaka-rta: Rineka Cipta.

Penefri (2013). http://www.Penefri-Inasn.org/.pdf.-Diakses September 2014

Penefri. (2013).http://www.Penefri-Inasn.org/pdf-Diakses September 2014.

Price SA, Wilson LM (2005). Pato-fisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.Edisi ke 6. Jakarta: EGC,pp:913-918.

Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawati, Psikiater Manajemen Stres Cem-as dan Depresi Fakultas kedo-kteran UI

Rubenstein D et al (2007). Kedokteran Klinis Edisi 6. Jakarta: Erlangga Medical Series, pp: 228-232

Sathvik BS (2008). An Assessment of The Quality of Life in Hemodialysis Patien Using the WHOQOL-BREF Questionnaire. Indian Journal of Nephrology. 184(4): 141-9.

Sjamsuhidajat R (eds) (2009). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Edisi ke V. Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI, Jakarta, pp: 1050-1052.

Sastroasmoro S, Ismael S (2011). Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta EGC,p: 924.

WHO Health Organization (2008). How Can We Achieve Global Equity in Provision of Renal Rep-lacement Therapy. Bull. WHO, 86: 161-240

Wong, D. L. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik (6 ed., Vol. 1). Jakarta: EGC

Yusuf, Syamsu. (2011). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Yuniarni, Desni. 2010. Metode Pengembangan Anak Usia Dini:Pontianak.

Ulum (2016). Karakteristik Perkembangan Motorik Anak Usia Tk, SD dan Motorik Halus. http://blogeulum.blogspot.co.id/2016/02/karakteristik-perkembangan- motorik-anak.html. Diakses tanggal 26 April 2017.

Sari, E. k. (2012). peningkatan perkembangan motorik halus anak. pesona PAUD VOL.1 No.1, 8.

Siti Aisyah, dkk. (2008). Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.

Soetjiningsih. (2012). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.

Soetjiningsih. (2013). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC

Sujiono,B.(2008). Metode Pengembangan Fisik. Jakarta : Universitas Terbuka.

Sumantri MS (2008). Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas,Dirjen Dikti

Suyadi. (2010). Psikologi Belajar Pendidikan Anak Usia Dini. yogyakarta: pedagogia.

Umayah S (2016). Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Anak Kelompok B Di Ra Dipa Bangsa Cirebon Melalui Kegiatan Menggunting Kertas Berpola. http://sitiumayah115.blogspot.co.id.h tml. Di akses 28 April 2017

Wong, D. L. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik (6 ed., Vol. 1). Jakarta: EGC

Yusuf, Syamsu. (2011). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Yuniarni, Desni. 2010. Metode Pengembangan Anak Usia Dini: Pontianak.

Ulum (2016). Karakteristik Perkembangan Motorik Anak Usia Tk, SD dan Motorik Halus. http://blogeulum.blogspot.co.id/2016/02/karakteristik-perkembangan-motorik-anak.html. Diakses tanggal 26 April 2017

Downloads

Published

2021-07-05

Issue

Section

Articles