PENGARUH STRESS KERJA, LINGKUNGAN KERJA DAN BEBAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. INLINE FLOW SPECIALTY

 

Lisa Amalia1*, Etty Sriwahyuni2; chablullah wibisono3

1 Fakultas Ekonomi, Program studi Manajemen, Universitas Batam, Indonesia

2 Fakultas Ekonomi, Program studi Manajemen, Universitas Batam, Indonesia

3 Fakultas Ekonomi, Program studi Manajemen, Universitas Batam, Indonesia

Correspondence: 1*lisaamalya@gmail.com, 2ettysriwahyuni@univbatam.ac.id; 3chablullahwibisono@univbatam.ac.id

 

 

Abstract – The purpose of this study was to determine and analyze the effect of work stress, work environment and workloads on employee’s performance partially and simultaneously. The population in this study were employees of PT. Inline Flow Specialty as many as 52 employees. Data collection was carried out through distributing questionnaires and analyzing the data obtained using quantitative data analysis. Quantitative analysis includes: Validity Test, Reliability Test, Classical Assumption Test, Multiple Linear Regression Analysis, Hypothesis testing through t test and F test, and coefficient of determination (R2), Data processing with the help of SPSS 21 Software. The data that have met the validity, reliability and classical assumption test from the results of multiple linear regression test obtained by the following equation: Y = 19,439+ (-0.244X1)+0.834X2+0.102X3+e From the results of the t test (partial) it shows that work stress has a significant effect on performance, work environment has a significant effect on performance, and workloads has no significant effect on performance and simultaneously work stress, work environment and workloads have a significant effecton Performance. The results of the coefficient of determination test (R2) are known that 24.6% of the variation in performance can be explained by the variables of Work Stress, Work Environment and Workloads. While the remaining 75.4% (100% - 24.6%) was applied by other variables that were not proposed in this study.

 

 

Keywords: Work Stress, Work Environment, Workloads and Employee Performance

 

 


1.    PENDAHULUAN

Masalah sumber daya manusia menjadi tantangan sendiri bagimanajemen karena keberhasilan manajemen dan yang lain itu tergantung pada kualitas sumber daya manusianya. Apabila individu dalam perusahaan yaitu sumber daya manusianya dapat berjalan efektif maka perusahaan tetap berjalan efektif. Perusahaan yang memiliki sumberdaya manusia yang efektif dan efisien akan membuat perusahaan maju dan berkembang pesat. Tidak lepas dari itu pihak perusahaan tentu ingin mendapatkan hasil yang maksimal atau dengan kata lain ingin mendapatkan keuntungan dari kegiatan usaha tersebut. Sumber daya manusia merupakan salah satu komponen penting dalam organisasi, keberadaan sumberdaya manusia harus direncanakan dan dikelola dengan baik.

PT. Inline Flow Specialty merupakan sebuah perusahaan yang berada di Batam yang bergerakdibidang Oil & Gas yang dimana tentunya mempunyai karyawan sebagai asset perusahaan yangharus diperhatikan sehingga perusahaan tidak kehilangan karyawan yang berprestasi danmempunyai kinerja yang baik. Untuk kelancaran perusahaan dan memiliki produktivitas yang baikjuga.

Salah satu peran penting yang harus ditekankan oleh suatu perusahaan agar dapat mencapaitujuanya adalah dengan menciptakan lingkungan kerja baik, tidak adanya stress kerja dan bebankerja yang dialami secara berlebihan. Masalah yang mempengaruhi kinerja karyawan sangatlahbanyak dan ini sebagai tantangan tersendiri untuk perusahaan. Salah satu penghambat dalam kinerja karyawan di perusahaan adalah adanya Stress Kerja, Lingkungan Kerja dan Beban kerja yang dihadapi Karyawan. Pihak manajemen perusahaan juga hendaknya mampu mendorong inisiatif dan kreatifitas. Kondisi seperti inilah yang selanjutnya menciptakan antusiasme untuk bersatu dalam organisasiperusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan meningkatkan kinerja karyawan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh stress kerja, lingkungan kerja, dan beban kerja terhadap kinerja karyawan di PT. Inline Flow Specialty. Rumusan masalah mencakup pertanyaan tentang dampak stress kerja, lingkungan kerja, dan beban kerja secara terpisah serta secara bersamaan terhadap kinerja karyawan. Tujuan penelitian adalah untuk memahami pengaruh masing-masing variabel ini terhadap kinerja karyawan. Manfaat penelitian meliputi manfaat teoritis dalam pengambilan keputusan bagi perusahaan dan manajemen PT. Inline Flow Specialty, manfaat praktis dalam pengembangan media pembelajaran serta manfaat bagi penulis dalam peningkatan pengetahuan dan wawasan mengenai pengaruh stress kerja, lingkungan kerja, dan beban kerja terhadap kinerja karyawan.

 

2.    KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

Stress Kerja

Menurut Siagian (2011 : 26) stress dapat diartikan sebagai sumber atau stressor kerja yang menyebabkan reaksi individu berupa reaksi fisiologi, psikologi, dan perilaku.Stress Kerja merupakan suatu keadaan atau kondisi ketegangan yang dikaitkan dengan suatu peluang, kendala maupun tuntutan.

Indikator Stres Kerja

Rivai dan Mulyadi (2011:309) mengemukakan beberapa gejala stres di tempat kerja:

a.      Kepuasan kerja rendah

b.      Kinerja yang menurun

c.      Semangat dan energi menjadi hilang

d.      Komunikasi tidak lancar

e.      Pengambilan keputusan jelek

f.       Kreativitas dan inovasi kurang

g.      Bergulat pada tugas-tugas yang tidak produktif

Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja merupakan bagian komponen yang sangat penting di dalam karyawan melakukan aktivitas bekerja.Dengan memperhatikan lingkungan kerja yang baik atau menciptakan kondisi kerja yang mampu memberikan motivasi karyawan untuk bekerja, maka dapat membawa pengaruh terhadap semangat kerja karyawan. Menurut Sunyoto (2012: 43) lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas- tugas yang dibebankan, misalnya kebersihan, musik, penerangan dan lain-lain.

Indikator lingkungan kerja

Menurut Sunyoto (2012:44) adalah:

1.      Hubungan Karyawan

2.      Tingkat kebisingan lingkungan kerja

3.      Peraturan kerja

4.      Penerangan

5.      Sirkulasi udara

6.      Keamanan

Beban Kerja

Menurut Permendagri No 12/2008 Pasal 7 ayat (2), beban kerja adalah besaran pekerjaaan yang harus dipikul oleh suatu jabatan/unit organisasi dan merupakan hasil kali antara volume kerja dan norma waktu, sedangkan menurut Menpan pengertian beban kerja adalah sejumlah target pekerjaan atau hasil yang harus dicapai dalam satu satuan waktu tertentu (Kepmenpan No: KEP/75/M.PAN/7/2004, Bab II A.5). Tarwaka (2011:106) mendefinisikan beban kerja adalah suatu kondisi dari pekerjaan dengan uraian tugasnya yang harus diselesaikan pada batas waktu tertentu

Indikator Beban Kerja

Menurut Koesomowidjojo (2017:33) Beberapa indikator untuk mengetahui seberapa besar beban kerja yang diempu oleh karyawan. Indikator tersebut antara lain:

1.      Kondisi Pekerjaan

Kondisi pekerjaan yang dimaksud adalah bagaimana seorang karyawan memahami pekerjaan tersebut dengan baik.

2.      Penggunaan Waktu Kerja

Waktu kerja yang sesuai dengan (Standar Operasional Prosedur) tentunya akan meminimalisir beban kerja karyawan. Namun, ada kalanya suatu organisasi tidak memiliki (Standar Operasional Prosedur) atau tidak konsisten dalam melaksanakan (Standar Operasional Prosedur), penggunaan waktu kerja yang diberlakukan kepada karyawan cenderung berlebihan atau sangat sempit.

3.      Target yang harus dicapai

Target kerja yang ditetapkan perusahaan tentunya secara langsung akan mempengaruhi beban kerja yang diterima oleh karyawan. Semakin sempit waktu yang disediakan untuk melaksanakan pekerjaan tertentu atau tidak seimbangnya antara waktu penyelesaian target pelaksanaan dan volume kerja yang diberikan semakin besar beban kerja yang dirasakan karyawan.

Kinerja Karyawan

Menurut Bangun (2012:231) kinerja (Perfomance) adalah hasil pekerjaan seseorang yang dicapai berdasarkan persyaratan-persyaratan pekerjaan (Job requirement). Suatu pekerjaan mempunyai persyaratan tertentu untuk dapat dilakukan dalam mencapai tujuan yang disebut juga dengan standar pekerjaan (Job standart).

Indikator Kinerja

Menurut Sutrisno (2012:189) bahwa terdapat enam indikator kinerja karyawan yaitu:

1.      Hasil Kerja

Meliputi tingkat kuantitas maupun kualitas yang telah dihasilkan dan sejauh mana pengawasan.

2.      Pengetahuan Pekerjaan

Tingkat pengetahuan yang terkait dengan tugas pekerjaan yang akan berpengaruh langsung terhadap kuantitas dari hasil kerja.

3.      Inisiatif

Tingkat inisiatif selama melaksanakan tugas pekerjaan khususnya dalam hal penanganan masalah-masalah yang timbul.

4.      Kecepatan Mental

Tingkat kemampuan dan kecepatan dalam menerima intruksi kerja dan menyesuaikan dengan cara situasi kerja yang ada.

5.      Sikap yaitu semangat kerja serta sikap positif dalam melaksanakan tugas pekerjaan.

Disiplin waktu dan absensi yaitu ketepatan waktu dan tingkat kehadiran.

 

KERANGKA KONSEPTUAL

Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Streskerja dalam penampilan optimal adalah kondisi stres yang positif karena dapat mendorong karyawan untuk bekerja pada tingkatan yang lebih tinggi, sedangkan stres karena terlalu sedikit dan terlalu banyak beban adalah kondisi stres yang negatif karena dapat menyebabkan menurunnya kinerja para karyawan. Hal tersebut di dukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Monika (2015) menyatakan bahwa stress kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Kondisi lingkungan kerja yang baik akan membuat karyawan merasa nyaman dalam bekerja. Penyusunan suatu sistem produk dalam bekerja yang baik tidak akan dilaksanakan dengan efektif apabila tidak didukung dengan lingkungan kerja yang memuaskan di dalam perusahaan tersebut. Hal tersebut didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Wibawa dan Indrawati (2014) serta penelitian Kurniawan dan Ikasari (2013) yang menyatakan bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Beban kerja merupakan faktor ekstrinsik individu yang menjadi salah satu sumber munculnya permasalahan kinerja, karena beban kerja yang dihadapinya terlalu tinggi. Kondisi ini menuntut karyawan untuk memberikan energi yang lebih besar daripada biasanya dalam menyelesaikan pekerjaannya, tidak semua karyawan memiliki tingkat ketahanan terhadap tekanan dari beban kerja yang sama, tetapi semua ini tergantung pada masing-masing individualnya, maksudnya tugas-tugas tersebut akan selesai dengan baik atau tidak tergantung bagaimana seseorang menghayati beban kerja yang dirasakannya.Apabila beban kerja terus menerus bertambah tanpa adanya pembagian beban kerja yang sesuai maka kinerja karyawan akan menurun. Hal tersebut didukung oleh penelitian dilakukan oleh Astianto dan Suprihadi (2014) serta penelitian Monika (2015) menyatakan bahwa beban kerja berpengaru negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Artinya bahwa semakin tinggi beban kerja maka akan menurunkan kinerja karyawan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Model Penelitian


Gambar 2.1: Model Penelitian

 

Hipotesis

Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Dengan demikian hipotesis merupakan penjelasan sementara perilaku, fenomena atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi. Hipotesis yaitu jawaban sementara atas permasalahan yang dikemukakan adalah sebagai berikut:

H1  : Terdapat pengaruh Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan.

H2  : Terdapat pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan.

H3  : Terdapat pengaruh Beban Kerja terhadap Kinerja Karyawan

H4  : Terdapat pengaruh Stres Kerja, Lingkungan Kerja, Beban Kerja secara simultan terhadap Kinerja Karyawan.

 

3.    METODOLOGI PENELITIAN

Tempat Penelitian

Tempat atau objek penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang Oil & Gas yang dilakukan di PT. Inline Flow Specialty yang berlokasi di Puri Industrial Park2000 Blok D No.03 Batam Centre, Batam Kepulauan Riau, Indonesia.

 

Metode Penelitian

Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian Kuantitatif adalah metode penelitian yang lebih menekankan pada aspek pengukuran secara objektif terhadap fenomena sosial. Untuk melakukan suatu pengukuran, setiap fenomena sosial dijabarkan dalam beberapa komponen masalah variabel dan indikator.

Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa kuesioner yang berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan secara tertulis kepada responden untuk menjawabnya dan dengan maksud untuk memperoleh informasi dari responden secara langsung.

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah Karyawan PT. Inline Flow Specialty di kawasan Puri Industrial Park 2000 Blok D No.3 Batam Centre sejumlah 52 orang dan dalam penelitian ini sampel ditentukan secara sensus, yang artinya menggunakan seluruh populasi sebagai penelitian.

 

4.    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PT. Inline Flow Specialty yang berlokasi di Kawasan Puri Industrial Park 2000 Blok D No. 3 Batam Centre, Batam berdiri tahun 2011. Perseroan Terbatas (PT) yang didirikan oleh sekelompok personel berpengalaman dengan lebih dari 20 tahun pengalaman dalam aplikasi saringan, filtrasi, katup & bejana tekan. Kami merancang dan memproduksi strainer, katup, bejana tekan, skid, tangki penyimpanan dan spool pipa yang digunakan dalam industri Minyak & Gas, Pembangkit Listrik, Petrokimia dan lainnya.

 

Uji Kualitas Data

Uji Validitas dan Reabilitas

Validitas dan Reliabilitas Variabel Stress Kerja

Variabel Stress Kerja (X1) diukur dengan 9 butir pernyataan untuk kepentingan pengujian validitas dan reliabilitas. Kita bisa melihat perhitungan korelasi untuk uji validitas “stress kerja” dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut:

 

TABEL 3.12

Hasil Uji Variabel Stress Kerja (X1)

No

r hitung

r tabel

Keterangan

X1.1

0.796

0,349

Valid

X1.2

0,709

0,349

Valid

X1.3

0,787

0,349

Valid

X1.4

0,468

0,349

Valid

X1.5

0,759

0,349

Valid

X1.6

0,814

0,349

Valid

X1.7

0,594

0,349

Valid

X1.8

0,484

0,349

Valid

X1.9

0,793

0,349

Valid

 

Dari data table 3.12 diatas diketahui bahwa semua butir pernyataan memiliki nilai Corelation diatas 0,349 jadi dapat dikatakan bahwa variabel Stress Kerja adalah valid.

 

Tabel 3.5

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Stress Kerja (X1)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.863

9

 

Sementara itu reliabilitas variabel Stress Kerja memiliki nilai Crombach’s Alpha 0,863 yang berarti melebihi batas 0,60. Berarti ini dapat dikatakan bahwa variable Stress Kerja adalah reliabel atau dapat dipercaya.

Validitas dan Reliabilitas Variabel Lingkungan Kerja

Variabel Lingkungan Kerja (X2) diukur dengan 9 butir pernyataan untuk kepentingan pengujian validitas dan reliabilitas. Kita bisa melihat perhitungan korelasi untuk uji validitas lingkungan kerja” dapat dilihat pada tabel 3.13 berikut:

 

TABEL 3.13

Hasil Uji Variabel Lingkungan Kerja (X2)

No

r hitung

r tabel

Keterangan

X2.1

0,577

0,349

Valid

X2.2

0,663

0,349

Valid

X2.3

0,724

0,349

Valid

X2.4

0,496

0,349

Valid

X2.5

0,465

0,349

Valid

X2.6

0,398

0,349

Valid

X2.7

0,679

0,349

Valid

X2.8

0,587

0,349

Valid

X2.9

0,704

0,349

Valid

 

Dari data table 3.13 diatas diketahui bahwa semua butir pernyataan memiliki nilai Corelation diatas 0,349 jadi dapat dikatakan bahwa variabel Lingkungan Kerja adalah valid.

 

Tabel 3.7

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Lingkungan Kerja (X2)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.735

9

 

Sementara itu reliabilitas variabel Lingkungan Kerja memiliki nilai Crombach’s Alpha 0,735 yang berarti melebihi batas 0,60. Berarti ini dapat dikatakan bahwa variable Lingkungan Kerja adalah reliabel atau dapat dipercaya.

Validitas dan Reliabilitas Variabel Beban Kerja

Variabel Beban Kerja (X3) diukur dengan 9 butir pernyataan untuk kepentingan pengujian validitas dan reliabilitas. Kita bisa melihat perhitungan korelasi untuk uji validitas “beban kerja” dapat dilihat pada tabel 3.14 berikut:

 

Tabel 3.14

Hasil Uji Variabel Beban Kerja (X3)

No

r hitung

r tabel

Keterangan

X3.1

0,619

0,349

Valid

X3.2

0,413

0,349

Valid

X3.3

0,635

0,349

Valid

X3.4

0,701

0,701

Valid

X3.5

0,419

0,349

Valid

X3.6

0,652

0,349

Valid

X3.7

0,373

0,349

Valid

X3.8

0,715

0,349

Valid

X3.9

0,707

0,349

Valid

 

Dari data table 3.14 diatas diketahui bahwa semua butir pernyataan memiliki nilai Corelation diatas 0,349 jadi dapat dikatakan bahwa variabel Beban Kerja adalah valid.

 

Tabel 3.9

Hasil Uji Validitas Beban Kerja (X3)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.757

9

 

Sementara itu reliabilitas variabel beban kerja memiliki nilai Crombach’s Alpha 0,757 yang berarti melebihi batas 0,60. Berarti ini dapat dikatakan bahwa variabel Beban Kerja adalah reliabel atau dapat dipercaya

Validitas dan Reliabilitas Variabel Kinerja (Y)

Variabel Kinerja (Y) diukur dengan 11 butir pernyataan untuk kepentingan pengujian validitas dan reliabilitas. Kita bisa melihat perhitungan korelasi untuk uji validitas “stress kerja” dapat dilihat pada tabel 3.15 berikut:

 

Tabel 3.15

Hasil Uji Variabel Kinerja (Y)

No

r hitung

r tabel

Keterangan

Y1

0,779

0,349

Valid

Y2

0,740

0,349

Valid

Y3

0,679

0,349

Valid

Y4

0,789

0,349

Valid

Y5

0,766

0,349

Valid

Y6

0,759

0,349

Valid

Y7

0,641

0,349

Valid

Y8

0,800

0,349

Valid

Y9

0,788

0,349

Valid

Y10

0,685

0,349

Valid

Y11

0,595

0,349

Valid


Dari data table 3.15 diatas diketahui bahwa semua butir pernyataan memiliki nilai Corelation diatas 0,349 jadi dapat dikatakan bahwa variabel Kinerja adalah valid.


Tabel 3.11

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kinerja (Y)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.903

11

 

Sementara itu reliabilitas variabel Kinerja memiliki nilai Crombach’s Alpha 0,903 yang berarti melebihi batas 0,60. Berarti ini dapat dikatakan bahwa variable Kinerja adalah reliabel atau dapat dipercaya.

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Menurut Rumengan dkk (2020:104) Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyaipola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan.

Gambar 4.2: Hasil Uji Normalits dalam Histogram

 

Berdasarkan Gambar 4.9 diatas, hasil dari uji normalitas dalam histogram residual menunjukan bahwa data distribusi normal karena grafik membentuk lonceng yang merupakan syarat untuk dapat dilakukan uji regresi.

Gambar diatas menunjukan hasil uji normalitas data untuk semua dimensi secara simultan terhadap kinerja. Dapat dilihat dari penyebaran titi-titik yaitu penyebaranya mengikuti arah dari garis diagonal, yang berarti nilai dari residual berdistribusi normal.

Uji Multikolinieritas

 


TABEL 4.9

Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T

Sig.

Collinearity Statistics

B

Std. Error

Beta

Tolerance

VIF

(Constant)

19.439

8.016

 

2.425

.019

 

 

Stress Kerja

1          Lingkungan  Kerja

-.244

.834

.110

.215

-.331

.568

-2.217

3.875

.031

.000

.703

.732

1.423

1.367

Beban kerja

.102

.156

.085

.653

.517

.934

1.070

a. Dependent Variable: KINERJA


 

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa VIP dari Stress Kerja 1.423, untuk Lingkungan Kerja 1.367 dan Beban Kerja adalah 1.070, hasil ini menunjukan bahwa tidak terdapat variabel yang memiliki multikolinieritas dikarenakan VIF tidak ada melebihi dari nilai batas tolerasi yang ditentukan (tidak melebihi 4 atau 5).

Uji Heterokedastisitas


Gambar 4.4: Hasil Uji Heterokedasitas

 

Berdasarkan Gambar 4.4 diatas dapat di simpulkan bahwa penelitian ini terbebas dari asumsi klasik heterokedasitas dikarenakan titik-titik data tidak menyebar diats dan dibawah atau sekitar angka 0 dan titik-titik data tidak berpola.

Untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedasitas pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar Scatterplot model tersebut.Ciri-ciri tidak terdapat heterokedasitas adalah jika:

1.      Penyebaran titik-titik tidak berpola

2.      Titik-titik data penyebar diatas dan dibawah atau disekitar angka 0.

3.      Titik-titik tidak mengumpul hanya diats atau dibawah saja.

Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda mengandung makna dalam suatu persamaan regresi yang didalamnya terdapat lebih dari satu variabel independen dan satu varibael dependen.

Berikut adalah persamaan regresi linear berganda yang digunakan dalam penelitian ini:

Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e

Dimana:

Y = Kinerja Karyawan a = Konstanta

b = Koefisien Regresi X1 = Stress Kerja

X2 = Lingkungan Kerja X3 = Beban Kerja

e = Error

 

 


TABEL 4.10

Hasil Uji Regresi Berganda

Coefficientsa

 

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t

Sig.

Collinearity Statistics

 

 

 

B

Std. Error

Beta

Tolerance

VIF

(Constant)

19.439

8.016

 

2.425

.019

 

 

Stress Kerja

-.244

.110

-.331

-2.217

.031

.703

1.423

Lingkungan Kerja

.834

.215

.568

3.875

.000

.732

1.367

Beban kerja

.102

.156

.085

.653

.517

.934

1.070

a. Dependent Variable: KINERJA

Sumber: Data SPSS diolah 2021


 

Berdasarkan hasil pengujian individu yang disajikan dalam tabel di atas, maka dapat dikembangkan sebuah model regresi sebagai berikut.

Y = 19.439-0,244X1+0,834X2+0,102X3+e

Dari persamaan regresi di atas, maka dapat diuraikan sebagai berikut:

1.      Nilai Konstanta (a) untuk persamaan regresi adalah sebesar 19,434 dengan parameter positif. Hal ini berarti bahwa apabila Stress Kerja (X1), Lingkungan Kerja (X2) dan Beban Kerja (X3) sama dengan nol, maka nilai Kinerja karyawan sebesar 19,434.

2.      Koefisien bernilai negatif artinya semakin tinggi tingkat stress kerja maka akan semakin menurun kinerja karyawan. Koefisien b1=-0.224 menunjukan peningkatan 1 skor stress kerja

3.      akan kinerja sebesar -0.224 dengan asumsi variabel-variabel lainnya konstan.

4.      Koefisien bernilai positif artinya terjadi pengaruh positif antara linkungan kerja terhadap kinerja. Semakin baik dan nyaman lingkungan kerja maka kinerja karyawan akan semakin meningkat. Koefisien b2=0,834 menunjukan peningkatan 1 skor lingkungan kerja akan kinerja sebesar 0,834 dengan asumsi variabel-variabel lainnya konstan.

5.      Koefisien bernilai positif artinya terjadi pengaruh positif antara beban kerja terhadap kinerja. Semakin berkurang beban kerja maka akan semakin meningkat kinerja karyawan. Koefisien b3=0,102 menunjukan peningkatan 1 skor beban kerja akan kinerja sebesr 0,102 dengan asumsi variabel- variabel lainnya konstan.

Uji Signifikan Parsial (Uji Statistik t)

Uji t-test digunakan untuk menguji apakah variabel independent berpengaruh secara parsial terhadap variabel terikat (Dependent Variable)). Berikut hasil uji t :

 


 

Tabel 4.11

HasilUji Statistik t

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T

Sig.

Collinearity Statistics

B

Std. Error

Beta

Tolerance

VIF

(Constant)

19.439

8.016

 

2.425

.019

 

 

STRESS KERJA

1          LINGKUNGAN KERJA

-.244

.834

.110

.215

-.331

.568

-2.217

3.875

.031

.000

.703

.732

1.423

1.367

BEBAN KERJA

.102

.156

.085

.653

.517

.934

1.070

a. Dependent Variable: KINERJA


 

Berdasarkan hasil statistik pada tabel 4.11 diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:

1.        Hipotesis pada penelitian ini adalah Stress Kerja berpengaruhi terhadap kinerja. Berdasarkan hasil uji t menunjukan nilai t hitung sebesar -2,217 dengan nilai signifikan 0,031 dimana lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti stress kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja.

2.        Hipotesis pada penelitian ini adalah Lingkungan Kerja berpengaruh terhadap kinerja. Berdasarkan hasil uji t menunjukan nilai t hitung sebesar 3,875 dengan nilai signifikan 0,000 dimana lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti Lingkungan Kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja.

3.        Hipotesis pada penelitian ini adalah Beban Kerja berpengaruh terhadap kinerja. Berdasarkan hasil uji t menunjukan nilai t hitung sebesar 0,653 dengan nilai signifikan 0,517 dimana lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti Beban Kerja berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja.

Uji signifikan Simultan (Uji Statistik F)

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas (Independent) terhadap variabel terikat (Dependet) secara bersama-sama. Dapat dilihat pada Tabel

4.15 dibawah ini :

 


Tabel 4.12

Hasil Uji F Test

ANOVAa

Model

Sum of Squares

Df

Mean Square

F

Sig.

Regression

251.414

3

83.805

5.222

.003b

1      Residual

770.355

48

16.049

 

 

Total

1021.769

51

 

 

 

a.    Dependent Variable: KINERJA

b.    Predictors: (Constant), Beban Kerja, Lingkungan Kerja, Stress Kerja

Sumber: Data SPSS yang diolah 2021


 

Pada Tabel 4.15 terlihat nilai F test = 5.222 dengan tingkat signifikan (sig) = 0,003.Karena nilai signifikan 0,003 < 0,05, dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, maka model regresi yang diperoleh adalah signifikan atau dapat dikatakan Stress Kerja, Lingkungan Kerja dan Beban Kerja secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja.

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Analisis ini untuk mengetahui seberapa besar sumbangan atau kontribusi variabel bebas (Independent) terhadap variabel terikat (dependent).

 


Tabel 4.13

Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model

R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1

.496a

.246

.199

4.006

c.    Predictors: (Constant), Beban Kerja, Lingkungan Kerja, Stress Kerja

d.    Dependent Variable: KINERJA Sumber : Data SPSS yang di olah 2021


 

Pada tabel 4.13 terlihat nilai R-Square (R2) sebesar 0,246 hingga dapat dihitung koefisien Determinasi (R2) sebesar 24,6%. Hal ini berarti 24,6% dari variasi Kinerja dapat dijelaskan oleh variabel Stress Kerja, Lingkungan Kerja dan Beban Kerja. Sedangkan sisanya sebesar 75,4% (100% - 24,6%) diterapkan oleh variabel lain yang tidak diajukan dalam penelitian ini.

Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hipotesis yang telah dilakukan maka dapat diperoleh hasil sebagai berikut:

Pengaruh Stress Kerja terhadap Kinerja

Menurut Hasibuan (2016:204) stress kerja adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berfikir, dan kondisi seseorang.

Berdasarkan pengujian hipotesis pengaruh stress kerja terhadap kinerja dengan menggunakan uji t diperoleh nilai hipotesis pertama pada penelitian ini adalah stress kerja perpengaruh signifikan terhadap kinerja. Berdasarkan hasil uji t menunjukan nilai t hitung sebesar -2,217 dengan nilai signifikan 0,031 dimana lebih kecil dari 0,05 . Hal ini berarti stress kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja.

Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan variabel ini yaitu sebagai berikut:

I Wayan Bayu Sandiartha (2020). Pengaruh Stress kerja Terhadap kinerja karyawan dimediasi oleh kepuasan kerja karyawan koperasi Graha Canti Semawang

–Sanur. Adapun hasil penelitian tersebut adalah Stress Kerja berpengaruh negatif terhadap kepuasan kerja di Koperasi Graha Canti. Hal ini menunjukan bahwa jika Stress Kerja di Koperasi Graha Canti Semawang –Sanur semakin meningkat maka kepuasan kerja di Koperasi Graha Canti akan menurun.

Pengaruh Lingkungn Kerja terhadap Kerja

Menurut Nitisemito (2013:25) Lingkungan kerja adalah sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan.

Berdasarkan pengujian hipotesis pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja dengan menggunakan uji t diperoleh nilai hipotesis pertama pada penelitian ini adalah lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Berdasarkan hasil uji t menunjukan nilai t hitung sebesar 3.875 dengan nilai signifikan 0,000 dimana lebih kecil dari 0,05 . Hal ini berarti lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja.

Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan variabel ini yaitu sebagai berikut:

Apfia Ferawati (2017). Pengaruh Lingkungan Kerja dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan. Adapun hasil penelitian tersebut adalah Lingkungan kerja mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT. Cahaya Indo Persada, disiplin kerja mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT. Cahaya Indo Persada.

Pengaruh Beban Kerja terhadap Kinerja

Menurut Munandar (2012:383) Beban kerja adalah suatu kondisi dari pekerjaan dengan uraian tugasnya yang harus diselesaikan pada batas waktu tertentu.

Berdasarkan pengujian hipotesis pengaruh beban kerja terhadap kinerja dengan menggunakan uji t diperoleh nilai hipotesis pertama pada penelitian ini adalah beban kerja berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja. Berdasarkan hasil uji t menunjukan nilai t hitung sebesar 0,653 dengan nilai signifikan 0,517 dimana lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti beban kerja berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja.

Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan variabel ini yaitu sebagai berikut:

Agripa Toar Sitepu (2013). Beban kerja dan Motivasi pengaruhnya terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Tabungan Negara TBK Cabang Manado. Adapun hasil penelitian ini adalah Variabel Beban Kerja (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Dan Variabel Motivasi Kerja (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja.

Pengaruh Stress Kerja, Lingkungan Kerja dan Beban kerja terhadap kinerja.

Berdasarkan pengujian hipotesis pengaruh stress kerja, lingkungan kerja dan beban kerja secara simultan atau bersama-sama terhadap kinerja dengan menggunakan uji F diperoleh nilai hipotesis pertama pada penelitian ini adalah stress kerja, lingkungan kerja dan beban kerja secara simultan atau bersama-sama memiliki pengaruh terhadap kinerja. Untuk mengetahui hal ini bisa dilihat pada tabel 4.15 diperoleh nili F test = 5,222 dengan tingkat signifikan (sig) = 0,003 < 0,05, dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Maka model regresi yang di peroleh adalah signifikan atau dapat dikatakan Stress Kerja, Lingkungan Kerja dan Beban Kerja secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja.

Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan variabel ini yaitu sebagai berikut:

Leonardo Hendy Lukito (2018). Pengaruh Beban Kerja, Lingkungan Kerja, Stress Kerja terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Sinar Mas Distribusi Nusantara Semarang.

Adapun hasil penelitian ini adalahVariabel Beban Kerja (X1) berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Dan Variabel Lingkungan Kerja (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja dan Variabel Stress Kerja (X3) berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja.

 

5.    KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, beberapa kesimpulan dapat ditarik sebagai berikut: Pertama, terdapat pengaruh negatif dan signifikan dari Stress Kerja (X1) terhadap kinerja (Y). Kedua, Lingkungan Kerja (X2) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja (Y). Ketiga, Beban Kerja (X3) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja (Y). Keempat, hasil uji F menunjukkan bahwa secara bersama-sama, Stress Kerja, Lingkungan Kerja, dan Beban Kerja memiliki pengaruh terhadap kinerja. Kelima, pengujian hipotesis simultan dengan uji F juga memperkuat temuan bahwa Stress Kerja, Lingkungan Kerja, dan Beban Kerja secara bersama-sama memengaruhi kinerja. Terakhir, R-Square (R2) sebesar 0,246 mengindikasikan bahwa 24,6% variasi dalam kinerja dapat dijelaskan oleh variabel Stress Kerja, Lingkungan Kerja, dan Beban Kerja, sementara 75,4% sisanya (100% - 24,6%) dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

 

DAFTAR PUSTAKA

Bangun, W. 2012. Kinerja Manajemen Karyawan. Edisi Kedua. Bandung: Alfabeta. Rivai, Veithzal dan Deddy Mulyadi. 2015. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi.

Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Siagian, P. Sondang. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit PT. Bumi Aksara.

Sinta Monika. 2015. Beban Kerja Dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Galamedia. Bandung: Perkasa.

Sunyoto, Danang. 2012. Teori Kuesioner, dan Analisis Data Sumber Daya Manusia (Praktik Penelitian).Yogyakarta: CAPS (Center for Academic Publishing Service).

Sutrisno, Edy. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Kencana Prenada. Jakarta: Media Group.

Tarwaka, (2011). Beban Kerja (Worldloud). Solo: Harapan Press.