PENGARUH STRESS KERJA, LINGKUNGAN KERJA DAN BEBAN KERJA TERHADAP
KINERJA KARYAWAN PADA PT.
INLINE FLOW SPECIALTY
Abstract – The purpose of this study was to
determine and analyze the effect of work stress, work environment and workloads
on employee’s performance partially and simultaneously. The population in this
study were employees of PT. Inline Flow Specialty as many as 52 employees. Data
collection was carried out through distributing questionnaires and analyzing
the data obtained using quantitative data analysis. Quantitative analysis
includes: Validity Test, Reliability Test, Classical Assumption Test, Multiple
Linear Regression Analysis, Hypothesis testing through t test and F test, and
coefficient of determination (R2), Data processing with the help of SPSS 21
Software. The data that have met the validity, reliability and classical
assumption test from the results of multiple linear regression test obtained by
the following equation: Y = 19,439+ (-0.244X1)+0.834X2+0.102X3+e From the
results of the t test (partial) it shows that work stress has a significant
effect on performance, work environment has a significant effect on
performance, and workloads has no significant effect on performance and
simultaneously work stress, work environment and workloads have a significant
effecton Performance. The results of the coefficient of determination test (R2)
are known that 24.6% of the variation in performance can be explained by the
variables of Work Stress, Work Environment and Workloads. While the remaining
75.4% (100% - 24.6%) was applied by other variables that were not proposed in
this study.
Keywords: Work Stress, Work Environment, Workloads and
Employee Performance
Masalah sumber daya manusia
menjadi tantangan sendiri
bagimanajemen karena keberhasilan manajemen dan yang lain itu tergantung pada kualitas sumber
daya manusianya. Apabila
individu dalam perusahaan yaitu sumber daya manusianya dapat berjalan efektif maka perusahaan tetap
berjalan efektif. Perusahaan yang memiliki sumberdaya
manusia yang efektif dan efisien akan membuat perusahaan maju dan berkembang pesat. Tidak lepas dari itu
pihak perusahaan tentu ingin mendapatkan hasil
yang maksimal atau dengan kata lain ingin mendapatkan keuntungan dari
kegiatan usaha tersebut. Sumber daya
manusia merupakan salah satu komponen penting dalam organisasi, keberadaan sumberdaya manusia harus direncanakan dan
dikelola dengan baik.
PT. Inline Flow Specialty
merupakan sebuah perusahaan yang berada di Batam yang bergerakdibidang Oil & Gas yang dimana tentunya
mempunyai karyawan sebagai asset perusahaan yangharus diperhatikan sehingga
perusahaan tidak kehilangan karyawan yang berprestasi danmempunyai kinerja yang baik. Untuk kelancaran perusahaan dan memiliki produktivitas yang baikjuga.
Salah satu peran penting
yang harus ditekankan oleh suatu perusahaan agar dapat mencapaitujuanya adalah dengan menciptakan lingkungan
kerja baik, tidak adanya stress kerja
dan bebankerja yang dialami secara berlebihan. Masalah yang mempengaruhi kinerja karyawan
sangatlahbanyak dan ini sebagai tantangan tersendiri untuk perusahaan. Salah satu penghambat dalam kinerja karyawan
di perusahaan adalah adanya Stress Kerja, Lingkungan Kerja dan Beban kerja yang dihadapi Karyawan. Pihak manajemen perusahaan juga
hendaknya mampu mendorong inisiatif dan
kreatifitas. Kondisi seperti inilah yang selanjutnya menciptakan antusiasme
untuk bersatu dalam organisasiperusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan meningkatkan kinerja
karyawan.
Penelitian ini bertujuan
untuk mengevaluasi pengaruh stress kerja, lingkungan kerja, dan beban kerja
terhadap kinerja karyawan di PT. Inline Flow Specialty. Rumusan masalah
mencakup pertanyaan tentang dampak stress kerja, lingkungan kerja, dan beban
kerja secara terpisah serta secara bersamaan terhadap kinerja karyawan. Tujuan
penelitian adalah untuk memahami pengaruh masing-masing variabel ini terhadap
kinerja karyawan. Manfaat penelitian meliputi manfaat teoritis dalam
pengambilan keputusan bagi perusahaan dan manajemen PT. Inline Flow Specialty,
manfaat praktis dalam pengembangan media pembelajaran serta manfaat bagi
penulis dalam peningkatan pengetahuan dan wawasan mengenai pengaruh stress
kerja, lingkungan kerja, dan beban kerja terhadap kinerja karyawan.
Stress Kerja
Menurut Siagian (2011 :
26) stress dapat diartikan sebagai sumber atau stressor kerja yang menyebabkan reaksi individu berupa reaksi fisiologi, psikologi, dan perilaku.Stress Kerja merupakan suatu keadaan atau kondisi ketegangan yang dikaitkan dengan suatu peluang, kendala maupun tuntutan.
Rivai dan Mulyadi (2011:309)
mengemukakan beberapa gejala stres di tempat kerja:
a.
Kepuasan kerja rendah
b.
Kinerja yang menurun
c.
Semangat dan energi menjadi hilang
d.
Komunikasi tidak lancar
e.
Pengambilan keputusan
jelek
f.
Kreativitas dan inovasi kurang
g.
Bergulat pada tugas-tugas yang tidak produktif
Lingkungan kerja
merupakan bagian komponen yang sangat penting di dalam karyawan melakukan aktivitas bekerja.Dengan memperhatikan
lingkungan kerja yang baik atau
menciptakan kondisi kerja yang mampu memberikan motivasi karyawan untuk bekerja, maka dapat membawa pengaruh
terhadap semangat kerja karyawan. Menurut
Sunyoto (2012: 43) lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang dapat
mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-
tugas yang dibebankan, misalnya kebersihan, musik, penerangan dan lain-lain.
Menurut Sunyoto (2012:44) adalah:
1.
Hubungan Karyawan
2.
Tingkat kebisingan
lingkungan kerja
3.
Peraturan kerja
4.
Penerangan
5.
Sirkulasi udara
6.
Keamanan
Menurut Permendagri No
12/2008 Pasal 7 ayat (2), beban kerja adalah besaran pekerjaaan yang harus dipikul oleh suatu jabatan/unit organisasi
dan merupakan hasil kali antara
volume kerja dan norma waktu, sedangkan menurut Menpan pengertian beban kerja adalah sejumlah target
pekerjaan atau hasil yang harus dicapai dalam satu satuan waktu tertentu (Kepmenpan No: KEP/75/M.PAN/7/2004, Bab II
A.5). Tarwaka (2011:106)
mendefinisikan beban kerja adalah suatu kondisi dari pekerjaan dengan uraian tugasnya
yang harus diselesaikan pada batas waktu tertentu
Menurut Koesomowidjojo (2017:33) Beberapa indikator untuk mengetahui seberapa
besar beban kerja yang diempu oleh karyawan. Indikator tersebut antara
lain:
1.
Kondisi Pekerjaan
Kondisi pekerjaan
yang dimaksud adalah bagaimana seorang
karyawan memahami pekerjaan
tersebut dengan baik.
2.
Penggunaan Waktu Kerja
Waktu kerja yang sesuai
dengan (Standar Operasional Prosedur) tentunya akan meminimalisir beban kerja karyawan. Namun, ada kalanya suatu
organisasi tidak memiliki
(Standar Operasional Prosedur)
atau tidak konsisten
dalam melaksanakan (Standar
Operasional Prosedur), penggunaan waktu kerja yang diberlakukan kepada karyawan
cenderung berlebihan atau sangat sempit.
3.
Target yang harus dicapai
Target kerja yang ditetapkan perusahaan tentunya secara langsung akan mempengaruhi beban kerja yang diterima oleh karyawan. Semakin
sempit waktu yang disediakan untuk melaksanakan pekerjaan
tertentu atau tidak seimbangnya
antara waktu penyelesaian target pelaksanaan dan volume kerja yang diberikan semakin besar beban kerja yang dirasakan karyawan.
Menurut Bangun (2012:231) kinerja
(Perfomance) adalah hasil pekerjaan seseorang
yang dicapai berdasarkan persyaratan-persyaratan pekerjaan (Job requirement). Suatu pekerjaan
mempunyai persyaratan tertentu untuk dapat dilakukan dalam mencapai tujuan yang disebut juga dengan standar pekerjaan
(Job standart).
Menurut Sutrisno
(2012:189) bahwa terdapat
enam indikator kinerja
karyawan yaitu:
1.
Hasil Kerja
Meliputi tingkat
kuantitas maupun kualitas
yang telah dihasilkan dan sejauh mana pengawasan.
2.
Pengetahuan Pekerjaan
Tingkat pengetahuan yang terkait dengan tugas pekerjaan yang akan berpengaruh
langsung terhadap kuantitas
dari hasil kerja.
3.
Inisiatif
Tingkat inisiatif
selama melaksanakan tugas
pekerjaan khususnya dalam hal penanganan masalah-masalah yang timbul.
4.
Kecepatan Mental
Tingkat kemampuan
dan kecepatan dalam menerima intruksi
kerja dan menyesuaikan dengan cara situasi
kerja yang ada.
5.
Sikap yaitu semangat kerja serta sikap
positif dalam melaksanakan tugas pekerjaan.
Disiplin waktu dan absensi yaitu ketepatan
waktu dan tingkat kehadiran.
Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan
Streskerja dalam penampilan optimal adalah kondisi
stres yang positif karena dapat
mendorong karyawan untuk bekerja pada tingkatan yang lebih tinggi, sedangkan stres karena terlalu sedikit dan terlalu
banyak beban adalah kondisi stres yang negatif
karena dapat menyebabkan menurunnya kinerja para karyawan. Hal tersebut
di dukung dengan penelitian yang
dilakukan oleh Monika (2015) menyatakan bahwa stress kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan.
Kondisi lingkungan kerja
yang baik akan membuat karyawan merasa nyaman
dalam bekerja. Penyusunan suatu sistem produk dalam bekerja yang baik
tidak akan dilaksanakan dengan
efektif apabila tidak didukung dengan lingkungan kerja yang memuaskan di dalam perusahaan tersebut.
Hal tersebut didukung dengan penelitian yang
dilakukan oleh Wibawa dan Indrawati (2014) serta penelitian Kurniawan dan Ikasari
(2013) yang menyatakan bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Beban kerja merupakan faktor ekstrinsik individu yang menjadi salah satu sumber munculnya
permasalahan kinerja, karena beban kerja yang dihadapinya terlalu tinggi. Kondisi ini menuntut karyawan untuk memberikan
energi yang lebih besar daripada
biasanya dalam menyelesaikan pekerjaannya, tidak semua karyawan memiliki tingkat
ketahanan terhadap tekanan
dari beban kerja yang sama, tetapi semua ini tergantung pada masing-masing
individualnya, maksudnya tugas-tugas tersebut akan selesai dengan baik atau tidak tergantung bagaimana seseorang menghayati beban
kerja yang dirasakannya.Apabila beban kerja terus menerus bertambah
tanpa adanya pembagian
beban kerja yang sesuai maka kinerja karyawan
akan menurun. Hal tersebut didukung oleh penelitian dilakukan oleh
Astianto dan Suprihadi (2014) serta penelitian
Monika (2015) menyatakan bahwa beban kerja berpengaru negatif
dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Artinya bahwa
semakin tinggi beban kerja maka akan menurunkan kinerja
karyawan.
Gambar 2.1: Model Penelitian
Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara
terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Dengan demikian hipotesis merupakan penjelasan sementara
perilaku, fenomena atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi.
Hipotesis yaitu jawaban
sementara atas permasalahan yang dikemukakan adalah sebagai
berikut:
H1 : Terdapat
pengaruh Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan.
H2 : Terdapat pengaruh
Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan.
H3 : Terdapat
pengaruh Beban Kerja terhadap Kinerja
Karyawan
H4 : Terdapat pengaruh Stres Kerja, Lingkungan
Kerja, Beban Kerja
secara simultan terhadap
Kinerja Karyawan.
Tempat atau objek penelitian ini adalah
perusahaan yang bergerak di bidang Oil & Gas yang dilakukan di PT. Inline
Flow Specialty yang berlokasi di Puri Industrial Park2000 Blok D No.03 Batam Centre, Batam Kepulauan Riau, Indonesia.
Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian Kuantitatif adalah metode penelitian yang lebih menekankan pada aspek pengukuran secara
objektif terhadap fenomena sosial. Untuk melakukan suatu pengukuran, setiap
fenomena sosial dijabarkan dalam beberapa komponen masalah variabel dan
indikator.
Jenis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data primer berupa
kuesioner yang berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan secara tertulis kepada responden
untuk menjawabnya dan dengan maksud untuk memperoleh informasi dari responden
secara langsung.
Populasi dalam penelitian ini adalah Karyawan
PT. Inline Flow Specialty di kawasan Puri Industrial Park 2000 Blok D No.3 Batam Centre sejumlah
52 orang dan dalam penelitian ini sampel ditentukan secara sensus, yang
artinya menggunakan seluruh populasi sebagai penelitian.
PT. Inline Flow Specialty
yang berlokasi di Kawasan Puri Industrial Park 2000 Blok D No. 3 Batam Centre, Batam berdiri tahun 2011. Perseroan
Terbatas (PT) yang didirikan oleh sekelompok personel
berpengalaman dengan lebih dari 20 tahun pengalaman dalam aplikasi saringan,
filtrasi, katup & bejana tekan. Kami merancang dan memproduksi strainer, katup, bejana tekan, skid, tangki
penyimpanan dan spool pipa yang
digunakan dalam industri Minyak & Gas, Pembangkit Listrik, Petrokimia dan lainnya.
Uji Kualitas Data
Validitas dan Reliabilitas Variabel Stress Kerja
Variabel Stress Kerja
(X1) diukur dengan 9 butir pernyataan untuk kepentingan pengujian validitas dan reliabilitas. Kita bisa melihat
perhitungan korelasi untuk uji validitas “stress
kerja” dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut:
Hasil Uji Variabel
Stress Kerja (X1)
No |
r hitung |
r tabel |
Keterangan |
X1.1 |
0.796 |
0,349 |
Valid |
X1.2 |
0,709 |
0,349 |
Valid |
X1.3 |
0,787 |
0,349 |
Valid |
X1.4 |
0,468 |
0,349 |
Valid |
X1.5 |
0,759 |
0,349 |
Valid |
X1.6 |
0,814 |
0,349 |
Valid |
X1.7 |
0,594 |
0,349 |
Valid |
X1.8 |
0,484 |
0,349 |
Valid |
X1.9 |
0,793 |
0,349 |
Valid |
Dari data table 3.12
diatas diketahui bahwa semua butir pernyataan memiliki nilai Corelation diatas
0,349 jadi dapat dikatakan bahwa variabel Stress Kerja adalah valid.
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Stress Kerja (X1)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha |
N of Items |
.863 |
9 |
Sementara itu reliabilitas variabel
Stress Kerja memiliki
nilai Crombach’s Alpha 0,863
yang berarti melebihi
batas 0,60. Berarti
ini dapat dikatakan
bahwa variable Stress Kerja adalah reliabel
atau dapat dipercaya.
Variabel Lingkungan Kerja (X2) diukur dengan 9 butir pernyataan untuk kepentingan pengujian
validitas dan reliabilitas. Kita bisa melihat
perhitungan korelasi untuk uji validitas
“ lingkungan kerja” dapat dilihat pada tabel 3.13 berikut:
Hasil Uji Variabel Lingkungan Kerja (X2)
No |
r hitung |
r tabel |
Keterangan |
X2.1 |
0,577 |
0,349 |
Valid |
X2.2 |
0,663 |
0,349 |
Valid |
X2.3 |
0,724 |
0,349 |
Valid |
X2.4 |
0,496 |
0,349 |
Valid |
X2.5 |
0,465 |
0,349 |
Valid |
X2.6 |
0,398 |
0,349 |
Valid |
X2.7 |
0,679 |
0,349 |
Valid |
X2.8 |
0,587 |
0,349 |
Valid |
X2.9 |
0,704 |
0,349 |
Valid |
Dari data table 3.13
diatas diketahui bahwa semua butir pernyataan memiliki nilai Corelation diatas
0,349 jadi dapat dikatakan bahwa variabel Lingkungan Kerja adalah valid.
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Lingkungan Kerja (X2)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha |
N of Items |
.735 |
9 |
Sementara itu reliabilitas variabel
Lingkungan Kerja memiliki
nilai Crombach’s Alpha 0,735 yang berarti melebihi batas 0,60. Berarti
ini dapat dikatakan bahwa variable Lingkungan
Kerja adalah reliabel
atau dapat dipercaya.
Variabel Beban
Kerja (X3) diukur
dengan 9 butir pernyataan untuk kepentingan pengujian validitas dan reliabilitas.
Kita bisa melihat perhitungan korelasi untuk uji validitas “beban kerja” dapat dilihat pada tabel 3.14 berikut:
Hasil Uji Variabel Beban Kerja (X3)
No |
r
hitung |
r
tabel |
Keterangan |
X3.1 |
0,619 |
0,349 |
Valid |
X3.2 |
0,413 |
0,349 |
Valid |
X3.3 |
0,635 |
0,349 |
Valid |
X3.4 |
0,701 |
0,701 |
Valid |
X3.5 |
0,419 |
0,349 |
Valid |
X3.6 |
0,652 |
0,349 |
Valid |
X3.7 |
0,373 |
0,349 |
Valid |
X3.8 |
0,715 |
0,349 |
Valid |
X3.9 |
0,707 |
0,349 |
Valid |
Dari data table 3.14
diatas diketahui bahwa semua butir pernyataan memiliki nilai Corelation diatas
0,349 jadi dapat dikatakan bahwa variabel Beban Kerja adalah valid.
Hasil Uji Validitas
Beban Kerja (X3)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha |
N of Items |
.757 |
9 |
Sementara itu reliabilitas variabel
beban kerja memiliki
nilai Crombach’s Alpha 0,757
yang berarti melebihi
batas 0,60. Berarti
ini dapat dikatakan
bahwa variabel Beban Kerja adalah reliabel
atau dapat dipercaya
Variabel Kinerja (Y)
diukur dengan 11 butir pernyataan untuk kepentingan pengujian validitas dan reliabilitas. Kita bisa melihat
perhitungan korelasi untuk uji validitas “stress kerja”
dapat dilihat pada tabel 3.15 berikut:
Hasil Uji Variabel Kinerja (Y)
No |
r
hitung |
r
tabel |
Keterangan |
Y1 |
0,779 |
0,349 |
Valid |
Y2 |
0,740 |
0,349 |
Valid |
Y3 |
0,679 |
0,349 |
Valid |
Y4 |
0,789 |
0,349 |
Valid |
Y5 |
0,766 |
0,349 |
Valid |
Y6 |
0,759 |
0,349 |
Valid |
Y7 |
0,641 |
0,349 |
Valid |
Y8 |
0,800 |
0,349 |
Valid |
Y9 |
0,788 |
0,349 |
Valid |
Y10 |
0,685 |
0,349 |
Valid |
Y11 |
0,595 |
0,349 |
Valid |
Dari data table 3.15 diatas diketahui bahwa semua butir pernyataan memiliki
nilai Corelation diatas 0,349 jadi dapat dikatakan bahwa variabel Kinerja
adalah valid.
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kinerja (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha |
N of Items |
.903 |
11 |
Sementara itu
reliabilitas variabel Kinerja memiliki
nilai Crombach’s Alpha 0,903 yang berarti melebihi batas 0,60. Berarti ini
dapat dikatakan bahwa variable Kinerja adalah reliabel atau dapat dipercaya.
Uji Asumsi Klasik
Menurut Rumengan
dkk (2020:104) Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti
atau mendekati normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyaipola seperti distribusi normal,
yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan.
Gambar 4.2: Hasil Uji Normalits dalam Histogram
Berdasarkan Gambar 4.9 diatas,
hasil dari uji normalitas dalam histogram residual menunjukan bahwa data distribusi
normal karena grafik membentuk lonceng yang merupakan
syarat untuk dapat dilakukan uji regresi.
Gambar diatas menunjukan hasil uji normalitas data untuk semua dimensi secara
simultan terhadap kinerja.
Dapat dilihat dari penyebaran titi-titik yaitu penyebaranya mengikuti
arah dari garis diagonal, yang berarti nilai dari residual
berdistribusi normal.
TABEL 4.9
Coefficientsa
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
T |
Sig. |
Collinearity Statistics |
||
B |
Std.
Error |
Beta |
Tolerance |
VIF |
|||
(Constant) |
19.439 |
8.016 |
|
2.425 |
.019 |
|
|
Stress Kerja 1 Lingkungan Kerja |
-.244 .834 |
.110 .215 |
-.331 .568 |
-2.217 3.875 |
.031 .000 |
.703 .732 |
1.423 1.367 |
Beban kerja |
.102 |
.156 |
.085 |
.653 |
.517 |
.934 |
1.070 |
a. Dependent Variable: KINERJA
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa VIP dari Stress Kerja 1.423, untuk Lingkungan Kerja 1.367 dan Beban Kerja adalah 1.070, hasil ini menunjukan bahwa tidak terdapat
variabel yang memiliki
multikolinieritas dikarenakan VIF tidak ada melebihi dari nilai batas tolerasi yang ditentukan (tidak melebihi 4 atau 5).
Gambar 4.4: Hasil Uji Heterokedasitas
Berdasarkan Gambar 4.4 diatas dapat di simpulkan bahwa penelitian ini terbebas
dari asumsi klasik heterokedasitas dikarenakan titik-titik data tidak menyebar diats dan dibawah atau sekitar angka 0 dan titik-titik data tidak berpola.
Untuk mendeteksi ada
tidaknya heterokedasitas pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar Scatterplot model tersebut.Ciri-ciri tidak
terdapat heterokedasitas adalah jika:
1.
Penyebaran titik-titik tidak berpola
2.
Titik-titik data penyebar diatas dan dibawah atau disekitar
angka 0.
3.
Titik-titik tidak mengumpul hanya diats atau dibawah saja.
Analisis regresi linier
berganda mengandung makna dalam suatu persamaan regresi yang didalamnya terdapat lebih dari satu variabel
independen dan satu varibael dependen.
Berikut adalah persamaan regresi
linear berganda yang digunakan dalam penelitian ini:
Y = a + b 1
X 1
+ b 2 X 2 + b 3
X 3
+ e
Dimana:
Y = Kinerja
Karyawan a = Konstanta
b = Koefisien
Regresi X1 = Stress Kerja
X2 = Lingkungan
Kerja X3 = Beban Kerja
e = Error
Hasil Uji Regresi Berganda
Coefficientsa
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
Collinearity Statistics |
||
|
|
|
|||||
B |
Std. Error |
Beta |
Tolerance |
VIF |
|||
(Constant) |
19.439 |
8.016 |
|
2.425 |
.019 |
|
|
Stress Kerja |
-.244 |
.110 |
-.331 |
-2.217 |
.031 |
.703 |
1.423 |
Lingkungan
Kerja |
.834 |
.215 |
.568 |
3.875 |
.000 |
.732 |
1.367 |
Beban kerja |
.102 |
.156 |
.085 |
.653 |
.517 |
.934 |
1.070 |
a. Dependent Variable: KINERJA
Sumber: Data SPSS diolah 2021
Berdasarkan hasil pengujian individu yang disajikan
dalam tabel di atas, maka dapat dikembangkan sebuah model regresi sebagai
berikut.
Y = 19.439-0,244X1+0,834X2+0,102X3+e
Dari
persamaan regresi di atas, maka dapat diuraikan
sebagai berikut:
1.
Nilai
Konstanta (a) untuk persamaan regresi adalah sebesar 19,434 dengan parameter
positif. Hal ini berarti bahwa apabila Stress Kerja (X1), Lingkungan
Kerja (X2) dan Beban Kerja (X3) sama dengan nol, maka nilai Kinerja
karyawan sebesar 19,434.
2.
Koefisien
bernilai negatif artinya semakin tinggi tingkat stress kerja maka akan semakin menurun
kinerja karyawan. Koefisien
b1=-0.224 menunjukan peningkatan 1 skor stress kerja
3.
akan kinerja
sebesar -0.224 dengan asumsi variabel-variabel lainnya konstan.
4.
Koefisien
bernilai positif artinya terjadi pengaruh positif antara linkungan kerja terhadap kinerja. Semakin baik dan
nyaman lingkungan kerja maka kinerja
karyawan akan semakin
meningkat. Koefisien b2=0,834
menunjukan peningkatan 1 skor lingkungan kerja akan kinerja
sebesar 0,834 dengan asumsi variabel-variabel lainnya konstan.
5.
Koefisien
bernilai positif artinya terjadi pengaruh positif antara beban kerja terhadap
kinerja. Semakin berkurang
beban kerja maka akan semakin
meningkat kinerja karyawan. Koefisien b3=0,102 menunjukan peningkatan 1 skor beban kerja akan kinerja sebesr 0,102 dengan asumsi variabel-
variabel lainnya konstan.
Uji t-test digunakan untuk menguji apakah
variabel independent berpengaruh secara parsial terhadap
variabel terikat (Dependent Variable)). Berikut hasil uji t :
HasilUji Statistik t
Coefficientsa
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
T |
Sig. |
Collinearity Statistics |
||
B |
Std. Error |
Beta |
Tolerance |
VIF |
|||
(Constant) |
19.439 |
8.016 |
|
2.425 |
.019 |
|
|
STRESS KERJA 1 LINGKUNGAN KERJA |
-.244 .834 |
.110 .215 |
-.331 .568 |
-2.217 3.875 |
.031 .000 |
.703 .732 |
1.423 1.367 |
BEBAN KERJA |
.102 |
.156 |
.085 |
.653 |
.517 |
.934 |
1.070 |
a. Dependent Variable: KINERJA
Berdasarkan hasil statistik pada tabel 4.11 diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa
dengan dasar pengambilan keputusan
sebagai berikut:
1.
Hipotesis
pada penelitian ini adalah Stress Kerja berpengaruhi terhadap kinerja. Berdasarkan hasil uji t menunjukan nilai t
hitung sebesar -2,217 dengan nilai signifikan 0,031 dimana lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti
stress kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja.
2.
Hipotesis
pada penelitian ini adalah Lingkungan Kerja berpengaruh
terhadap kinerja. Berdasarkan hasil
uji t menunjukan nilai t hitung sebesar 3,875 dengan nilai signifikan 0,000 dimana lebih kecil dari 0,05. Hal ini
berarti Lingkungan Kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja.
3.
Hipotesis
pada penelitian ini adalah Beban Kerja berpengaruh terhadap kinerja. Berdasarkan hasil uji t menunjukan nilai t hitung sebesar 0,653 dengan nilai
signifikan 0,517 dimana lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti Beban Kerja berpengaruh tidak signifikan terhadap
kinerja.
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh
variabel bebas (Independent) terhadap variabel terikat (Dependet) secara bersama-sama. Dapat
dilihat pada Tabel
4.15
dibawah ini :
Hasil Uji F Test
Model |
Sum of Squares |
Df |
Mean Square |
F |
Sig. |
Regression |
251.414 |
3 |
83.805 |
5.222 |
.003b |
1 Residual |
770.355 |
48 |
16.049 |
|
|
Total |
1021.769 |
51 |
|
|
|
a.
Dependent Variable:
KINERJA
b.
Predictors: (Constant), Beban Kerja, Lingkungan Kerja, Stress Kerja
Sumber: Data SPSS yang diolah 2021
Pada Tabel 4.15 terlihat
nilai F test = 5.222 dengan tingkat signifikan (sig) = 0,003.Karena nilai signifikan 0,003 < 0,05, dengan demikian
Ho ditolak dan Ha diterima, maka model regresi yang
diperoleh adalah signifikan atau dapat dikatakan Stress Kerja, Lingkungan Kerja dan Beban Kerja secara
bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja.
Analisis ini untuk mengetahui seberapa besar sumbangan
atau kontribusi variabel
bebas (Independent) terhadap variabel
terikat (dependent).
Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
.496a |
.246 |
.199 |
4.006 |
c.
Predictors: (Constant), Beban Kerja, Lingkungan Kerja, Stress Kerja
d.
Dependent Variable:
KINERJA Sumber : Data SPSS yang di olah 2021
Pada tabel 4.13 terlihat
nilai R-Square (R2) sebesar 0,246 hingga dapat dihitung koefisien Determinasi (R2) sebesar 24,6%.
Hal ini berarti 24,6% dari variasi Kinerja dapat dijelaskan oleh variabel Stress Kerja, Lingkungan Kerja dan Beban Kerja. Sedangkan sisanya sebesar 75,4% (100% - 24,6%) diterapkan oleh variabel
lain yang tidak diajukan
dalam penelitian ini.
Berdasarkan hipotesis
yang telah dilakukan maka dapat diperoleh hasil sebagai berikut:
Menurut Hasibuan
(2016:204) stress kerja adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berfikir, dan kondisi seseorang.
Berdasarkan pengujian
hipotesis pengaruh stress kerja terhadap kinerja dengan menggunakan uji t diperoleh nilai hipotesis pertama pada
penelitian ini adalah stress kerja
perpengaruh signifikan terhadap kinerja. Berdasarkan hasil uji t menunjukan
nilai t hitung sebesar -2,217
dengan nilai signifikan 0,031 dimana lebih kecil dari 0,05 . Hal ini berarti stress kerja berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap kinerja.
Hal ini sesuai dengan
penelitian terdahulu yang berkaitan dengan variabel ini yaitu sebagai berikut:
I Wayan Bayu Sandiartha (2020). Pengaruh Stress kerja Terhadap
kinerja karyawan dimediasi
oleh kepuasan kerja karyawan koperasi Graha Canti Semawang
–Sanur. Adapun hasil penelitian
tersebut adalah Stress Kerja berpengaruh negatif terhadap kepuasan kerja di Koperasi Graha Canti. Hal ini
menunjukan bahwa jika Stress Kerja di
Koperasi Graha Canti Semawang –Sanur semakin meningkat maka kepuasan
kerja di Koperasi
Graha Canti akan menurun.
Menurut Nitisemito (2013:25) Lingkungan kerja adalah sesuatu
yang ada disekitar para pekerja dan yang
mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan.
Berdasarkan pengujian
hipotesis pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja
dengan menggunakan uji t diperoleh nilai hipotesis pertama pada
penelitian ini adalah lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Berdasarkan hasil uji t menunjukan
nilai t hitung sebesar 3.875 dengan
nilai signifikan 0,000 dimana lebih kecil
dari 0,05 . Hal ini berarti lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja.
Hal ini sesuai dengan
penelitian terdahulu yang berkaitan dengan variabel ini yaitu sebagai berikut:
Apfia Ferawati (2017).
Pengaruh Lingkungan Kerja dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan. Adapun hasil
penelitian tersebut adalah Lingkungan
kerja mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT. Cahaya Indo Persada, disiplin
kerja mempunyai pengaruh
positif terhadap kinerja
karyawan PT. Cahaya Indo Persada.
Menurut Munandar
(2012:383) Beban kerja adalah suatu kondisi dari pekerjaan dengan uraian tugasnya
yang harus diselesaikan pada batas waktu tertentu.
Berdasarkan pengujian
hipotesis pengaruh beban kerja terhadap kinerja dengan menggunakan uji t
diperoleh nilai hipotesis pertama pada penelitian ini adalah beban kerja berpengaruh tidak signifikan terhadap
kinerja. Berdasarkan hasil uji t menunjukan
nilai t hitung sebesar 0,653 dengan nilai signifikan 0,517 dimana lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti beban
kerja berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja.
Hal ini sesuai dengan
penelitian terdahulu yang berkaitan dengan variabel ini yaitu sebagai berikut:
Agripa Toar Sitepu (2013).
Beban kerja dan Motivasi pengaruhnya terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Tabungan
Negara TBK Cabang Manado. Adapun hasil penelitian ini adalah Variabel
Beban Kerja (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja.
Dan Variabel Motivasi Kerja (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja.
Berdasarkan pengujian
hipotesis pengaruh stress kerja, lingkungan kerja dan beban kerja secara simultan atau bersama-sama terhadap kinerja
dengan menggunakan uji F diperoleh nilai hipotesis pertama
pada penelitian ini adalah stress kerja, lingkungan kerja dan beban kerja secara
simultan atau bersama-sama memiliki pengaruh terhadap kinerja. Untuk mengetahui hal ini
bisa dilihat pada tabel 4.15 diperoleh
nili F test = 5,222 dengan tingkat signifikan (sig) = 0,003 < 0,05, dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Maka
model regresi yang di peroleh adalah signifikan
atau dapat dikatakan Stress Kerja, Lingkungan Kerja dan Beban Kerja secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap
Kinerja.
Hal ini sesuai dengan
penelitian terdahulu yang berkaitan dengan variabel ini yaitu sebagai berikut:
Leonardo Hendy Lukito (2018).
Pengaruh Beban Kerja, Lingkungan Kerja, Stress Kerja terhadap Kinerja Karyawan Pada
PT. Sinar Mas Distribusi Nusantara Semarang.
Adapun hasil penelitian ini
adalahVariabel Beban Kerja (X1) berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Dan Variabel Lingkungan Kerja (X2)
berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja dan Variabel
Stress Kerja (X3) berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja.
Berdasarkan hasil
penelitian yang telah dilakukan, beberapa kesimpulan dapat ditarik sebagai
berikut: Pertama, terdapat pengaruh negatif dan signifikan dari Stress Kerja
(X1) terhadap kinerja (Y). Kedua, Lingkungan Kerja (X2) memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja (Y). Ketiga, Beban Kerja (X3) tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja (Y). Keempat, hasil uji F menunjukkan
bahwa secara bersama-sama, Stress Kerja, Lingkungan Kerja, dan Beban Kerja
memiliki pengaruh terhadap kinerja. Kelima, pengujian hipotesis simultan dengan
uji F juga memperkuat temuan bahwa Stress Kerja, Lingkungan Kerja, dan Beban
Kerja secara bersama-sama memengaruhi kinerja. Terakhir, R-Square (R2) sebesar
0,246 mengindikasikan bahwa 24,6% variasi dalam kinerja dapat dijelaskan oleh
variabel Stress Kerja, Lingkungan Kerja, dan Beban Kerja, sementara 75,4%
sisanya (100% - 24,6%) dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini.
Bangun,
W. 2012. Kinerja Manajemen Karyawan.
Edisi Kedua. Bandung: Alfabeta. Rivai, Veithzal
dan Deddy Mulyadi.
2015. Kepemimpinan dan Perilaku
Organisasi.
Edisi Ketiga.
Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Siagian,
P. Sondang. 2011. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Penerbit PT. Bumi Aksara.
Sinta
Monika. 2015. Beban Kerja Dan Stres Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.
Galamedia. Bandung: Perkasa.
Sunyoto,
Danang. 2012. Teori Kuesioner, dan Analisis
Data Sumber Daya Manusia (Praktik Penelitian).Yogyakarta: CAPS (Center for Academic Publishing Service).
Sutrisno,
Edy. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Kencana Prenada. Jakarta: Media Group.
Tarwaka, (2011). Beban Kerja (Worldloud). Solo: Harapan Press.