Zona Mesin: Program Studi Teknik Mesin Universitas Batam
https://ejurnal.univbatam.ac.id/index.php/Mesin
<p align="justify">Zona Mesin adalah jurnal peer-review yang dikelola oleh Program Studi Teknik Mesin Universitas Batam. Zona Mesin bertujuan untuk mempublikasikan artikel di bidang Teknik Mesin yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan ilmu Teknik Mesin dan proses permesinan umumnya di Indonesia dan di dunia. Zona Mesin Konsisten dengan tujuannya, Zona Mesin memberikan wawasan di bidang teknik mesin Mesin dan keteknikan <em>(Engineering)</em> untuk akademisi, praktisi, peneliti, industri, mahasiswa, dan pihak lain yang tertarik dalam pengembangan Teknik Mesin. Zona Mesin menerima naskah penelitian experimentory, laboratory, artikel ilmiah, baik yang ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris. Zona Mesin menerima manuskrip dari penulis Indonesia dan juga penulis dari berbagai belahan dunia.</p><p align="justify">Zona Mesin ini terbit perdana dalam media cetak pada bulan Desember Tahun 2010 dengan terbit dua edisi (Desember dan Juni). Sejak April 2014 dari Vol 4 terbitan No 1 (April), Zona Mesin menerbitkan tiga edisi per tahun yaitu April, Agustus dan Desember.</p>Universitas Batamen-USZona Mesin: Program Studi Teknik Mesin Universitas Batam2087-698XPERAWATAN SERVICE BERKALA 10.000 KM DI MOBIL AVANZA 2019 TIPE G
https://ejurnal.univbatam.ac.id/index.php/Mesin/article/view/1918
<p>Kepatuhan pemilik kendaraan terhadap jadwal service berkala di Indonesia masih tergolong rendah, yang berdampak langsung pada performa dan umur pakai kendaraan. Toyota Avanza sebagai salah satu kendaraan terpopuler di Indonesia, dengan penjualan mencapai lebih dari 45.000 unit pada tahun 2022, sering kali mengalami pengabaian terhadap perawatan berkala, khususnya pada interval 10.000 km. Survei oleh Asosiasi Bengkel Resmi Indonesia (ASBRI) menunjukkan bahwa sekitar 60% pemilik kendaraan terlambat melakukan service berkala, dan 35% di antaranya melewatkan service 10.000 km yang krusial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prosedur perawatan service berkala 10.000 km pada mobil Avanza 2019 Tipe G beserta dampaknya terhadap kinerja kendaraan. Metode yang digunakan adalah observasi langsung dan studi dokumen di PT. ABM OTOMOTIF BATAM. Hasil menunjukkan bahwa service berkala mencakup penggantian oli mesin, filter oli, filter udara, pemeriksaan sistem rem, dan rotasi ban. Implementasi perawatan ini terbukti mengurangi risiko kerusakan komponen utama seperti mesin dan transmisi sebesar 25%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah service berkala 10.000 km merupakan langkah preventif yang kritis untuk mempertahankan efisiensi bahan bakar dan keandalan kendaraan. Rekomendasi termasuk edukasi pemilik mobil tentang pentingnya jadwal service dan penggunaan suku cadang asli.</p>Sony ListonHasiholan Panggabean
Copyright (c) 2025 Sony Liston, Hasiholan Panggabean
2025-08-292025-08-2915210.37776/zm.v15i2.1918ANALISA PERFORMA MESIN PENGERING PAKAIAN SISTEM TERBUKA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PEMANAS KONVERSI GAS
https://ejurnal.univbatam.ac.id/index.php/Mesin/article/view/1922
<p><em>Nowadays, weather conditions on Earth have become increasingly unpredictable, leading to high rainfall in certain regions. This poses a challenge for drying clothes, which typically relies on sunlight and clear weather. One potential solution is the use of a clothes dryer machine. Generally, electric dryers rely on electrical power for heat conversion, requiring between 1000 to 2000 watts, while the average residential electrical capacity ranges only from 900 to 2200 watts. Liquefied Petroleum Gas (LPG) can be used as an alternative heat source. By utilizing heat from gas combustion, the power required by the dryer can be reduced to approximately 100 to 200 watts. The clothes dryer used in this study employs an open system with LPG as the fuel source. The main components of the dryer include an igniter, solenoid valve, flame sensor, and thermostat. The research examines variations in fuel consumption rates at 0.000021 kg/s, 0.0000524 kg/s, and 0.000104 kg/s. The variables observed are drying rate, fuel consumption rate, and drying efficiency. The results show that increasing the fuel consumption rate improves the drying rate but inversely affects drying efficiency. The highest drying rate was achieved at a fuel consumption rate of 0.000104 kg/s, reaching 0.000304 kg of water per second. Meanwhile, the highest efficiency was obtained at the lowest fuel consumption rate of 0.000021 kg/s, which was 24%</em></p>Tanto SuharjoAbdul Malik MadeAndi Habib Pitopang
Copyright (c) 2025 Tanto Suharjo, Abdul Malik Made, Andi Habib Pitopang
2025-08-292025-08-2915210.37776/zm.v15i2.1922SISTEM PERAWATAN MESIN KAPAL UNTUK PENINGKATAN PENGHEMATAN BIAYA OPERASIONAL
https://ejurnal.univbatam.ac.id/index.php/Mesin/article/view/1923
<p>Sistem perawatan yang terencana dan terjadwal dapat mengurangi resiko kerusakan yang berdampak pada biaya penggantian suku cadang dan kegiatan pengoperasian kapal tertunda atau berhenti perbaikan mesin penggerak kerap kali dilakukan saat kapal sedang dioperasikan atau pada saat kapal naik dok. Tujuan Penelitian dari rumusan masalah di atas adalah untuk menganalisa sistem perawatan mesin kapal yang bertujuan untuk mencapai target operasional dan anggaran biaya yang rendah. Teknik yang dilakukan untuk melakukan penelitian ini adalah Penelitian Kepustakaan dan pengamatan objek. Hasil inspeksi, observasi dan preventive maintenance schedule yang dilakukan bahwa potensi tingginya biaya perwatan dapat disebabkan oleh kelalaian dalam kebersihan dan pembersihan pada saringan air, saringan udara, pipa pendingin yang korosi serta saringan bahan bakar. Membuat sistim perencanaan perawatan, kontrol dan estimasi biaya secara detil dan terperinci sesuai rekomendasi dari hasil penelitian ini</p>Ridha SiddiqAbdul HamidTanto SuharjoSusilo Susilo
Copyright (c) 2025 Ridha Siddiq, Abdul Hamid, Tanto Suharjo, Susilo Susilo
2025-08-292025-08-2915210.37776/zm.v15i2.1923ANALISIS TERJADINYA KERUSAKAN PADA PITOT AIRSPEED INDICATOR PESAWAT KOMERSIAL JENIS XYZ MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE AND DEFFECT ANALYSIS (FMEA)
https://ejurnal.univbatam.ac.id/index.php/Mesin/article/view/1924
<p>Perawatan pesawat udara memberikan kepastian keselamatan, keandalan, dan kelayakan udara penerbangan. perawatan pesawat udara melakukan pemeriksaan dan perawatan secara rutin akan mencegah kegagalan yang mungkin terjadi dan memastikan pesawat akan terbang dalam kondisi yang baik. Seperti halnya <em>airspeed indicator </em>bila terjadi kegagalan atau kerusakan maka pesawat tidak akan mendapatkan <em>airspeed </em>sehingga parameter kecepatan pesawat tidak akan diketahui dan berbeda input. Pitot probe, sebagai bagian utama dari <em>airspeed indicator </em>bila terjadi kegagalan atau kerusakan maka pesawat tidak akan mendapatkan <em>airspeed </em>sehingga parameter utama kecepatan pesawat tidak akan diketahui dan berbeda input. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa penyebab terjadinya kerusakan IAS <em>disagree </em>pada pilot dan co-pilot dengan begitu bagaimana melakukan perbaikan dengan <em>referensi aircraft maintenance manual </em>pada pesawat komersial jenis xyz dengan menggunakan metode <em>failure metode and effect analysis </em>(FMEA). Hasil penelitian ini didapatkan IAS <em>disagree </em>disebabkan karena pitot yang mengalami kotor atau debu yang masuk kedalam yang menyebabkan penyumbatan, setelah dilaksanakan <em>rectification </em>IAS pilot dan co-pilot didapatkan normal. Untuk hasil analisa menggunakan metode <em>failure metode effect analysis </em>(FMEA) didapatkan nilai RPN sebesar 243.81 yang dimana hasil tersebut masuk kedalam <em>maintenance preventive. </em></p>Rapiansyah PutraNur Qum Farid Al HasanZikri Zikri
Copyright (c) 2025 Rapiansyah Putra, Nur Qum Farid Al Hasan, Zikri Zikri
2025-08-292025-08-2915210.37776/zm.v15i2.1924PENERAPAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PERALATAN KOMPRESOR LEPAS PANTAI (OFFSHORE) PT SOME
https://ejurnal.univbatam.ac.id/index.php/Mesin/article/view/1925
<p>Tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan membangun sistem <em>maintenanc</em>e untuk melakukan diagnosis terhadap parameter air compressor serta panduan penanganan terhadap kerusakan yang terjadi. Hasil pengumpulan dan pengolahan data serta dilakukannya analisis data, didapatkan kesimpulan bentuk distribusi dari tiap komponennya berbeda-beda yang berpengaruh pada pola kegagalan komponen. Kebijakan perawatan baru yang perlu diterapkan untuk menghindari kegagalan komponen dan juga waktu <em>breakdown </em>yang lama. Untuk mengantisipasi kerusakan lebih akibat beban lebih maka perlu diperhatikan sistem pendingin, dan pelumasan. Dari tingginya jumlah catatan kerusakan kompresor maka diperlukan perawatan secara berkala, inspeksi harian, mingguan dan inspeksi utama</p>Tanto SuharjoPuja Ardiles
Copyright (c) 2025 Tanto Suharjo, Puja Ardiles
2025-08-292025-08-2915210.37776/zm.v15i2.1925PENGARUH MASSA SERAT KELAPA PADA MATERIAL KOMPOSIT TERHADAP KEKUATAN PUNTIR
https://ejurnal.univbatam.ac.id/index.php/Mesin/article/view/1951
<p>Perkembangan material komposit berpenguat serat alami kini mulai diperhitungkan, salah satunya adalah serat sabut kelapa. Serat sabut kelapa merupakan bahan penguat alami dalam pengembangan komposit berpenguat serat alami. Komposit adalah gabungan dari dua atau lebih material berbeda yang terdiri dari fiber dan matriks, penelitian ini menggunakan serat sabut kelapa sebagai penguat dan matriks yang digunakan adalah resin 157 dan katalis, dimana perbandingan resin dan katalis adalah 10:1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan dari material komposit yang diperkuat oleh serat sabut kelapa berdasarkan dari massa serat sabut kelapa yang digunakan yaitu 0,1 gram, 0,2 gram, 0,3 gram, 0,4 gram, dan 0,5 gram. Selanjutnya, akan dilakukan pengujian uji puntir pada material komposit. Hasil pengujian puntir yang dilakukan menghasilkan bahwa serat sabut kelapa dengan massa 0,5 gram menghasilkan kekuatan puntir yang paling besar yaitu 19790,242 Nmm, dan massa serat sabut kelapa 0,1 gram menghasilkan kekuatan puntir paling kecil yaitu 7269,885 Nmm. Sehingga disimpulkan bahwa semakin besar massa serat sabut kelapa yang digunakan, maka kekuatan puntir yang dibutuhkan untuk membuat material komposit sampai getas, juga akan semakin besar</p>ZikriGanda Weston Tua SidabutarRapiansyah Putra
Copyright (c) 2025 Zikri, Ganda Weston Tua Sidabutar, Rapiansyah Putra
2025-08-292025-08-2915210.37776/zm.v15i2.1951