https://ejurnal.univbatam.ac.id/index.php/pendekar/issue/feedJurnal Pendekar Nusantara2025-10-14T00:00:00+08:00Dr. Ir. Yuanita FD Sidabutar, ST., M.Sijurnalpendekarnusantara@gmail.comOpen Journal Systems<p><strong>Jurnal Pendekar Nusantara</strong> diterbitkan oleh LPPM-Universitas Batam dalam rangka mendukung upaya pemerintah Republik Indonesia, khususnya Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi untuk meningkatkan jumlah publikasi ilmiah di tingkat Nasional, yang manuskripnya terutama dari hasil temuan dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat. <strong>Jurnal Pendekar Nusantara</strong> ini merupakan jurnal multidisiplin ilmu dan juga dapat menjadi wadah publikasi bagi dosen dan para mahasiswa (S1, S2 maupun S3) di lingkungan perguruan tinggi. Jurnal pengabdian masyarat UNIBA mencakup banyak masalah umum atau masalah yang terkait dengan layanan masyarakat. Tujuan dari publikasi Jurnal Pendekar Nusantara ini adalah untuk menyebarluaskan pemikiran konseptual atau ide dan hasil penelitian yang telah dicapai di bidang pengabdian masyarakat.<strong> Jurnal Pendekar Nusantara</strong> berisi berbagai kegiatan dalam menangani dan mengelola berbagai potensi, hambatan, tantangan, dan masalah yang ada di masyarakat. Implementasi kegiatan layanan juga melibatkan partisipasi masyarakat dan mitra. Kegiatan pelayanan diorganisasikan menjadi kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.</p>https://ejurnal.univbatam.ac.id/index.php/pendekar/article/view/1974MENCEGAH PERNIKAHAN DINI SEBAGAI STRATEGI MENURUNKAN ANGKA STUNTING2025-09-16T15:33:20+08:00Muhammad Ridho31121010@univbatam.ac.idNefanca Alfarez31121013@univbatam.ac.idAhadit Rizki Irhamna31121014@univbatam.ac.idAuliya Fitri Zaiana31121022@univbatam.ac.idKarlina Karlina31121038@univbatam.ac.idParadina Winata31121045@univbatam.ac.idChristiani Prasetiasarichristiani.prasetyasari@gmail.comTitik Aminahghavaro_adista@yahoo.comWan Darmayana Achmayuwan.advokat58@gmail.com<p>Pernikahan dini merupakan salah satu faktor risiko utama yang berkontribusi terhadap tingginya angka stunting di Indonesia. Studi ini bertujuan untuk menganalisis keterkaitan antara praktik pernikahan usia anak dengan meningkatnya kasus stunting pada balita, serta mengevaluasi kebijakan dan strategi pencegahan yang telah diterapkan. Metode yang digunakan adalah studi kualitatif dengan pendekatan studi pustaka dan analisis kebijakan dari berbagai regulasi nasional terkait, serta tinjauan program intervensi yang dilaksanakan di masyarakat. Hasil kajian menunjukkan bahwa pernikahan dini berdampak langsung terhadap kesehatan ibu dan anak, memperburuk kondisi sosial ekonomi, serta memperkuat siklus kemiskinan antargenerasi. Meskipun Indonesia telah memiliki dasar hukum yang cukup kuat, masih terdapat celah dalam implementasi, seperti penyalahgunaan dispensasi nikah. Kesimpulan dari kajian ini menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor melalui edukasi, penguatan regulasi, pemberdayaan remaja, dan layanan kesehatan berkelanjutan untuk menurunkan angka stunting secara efektif.</p>2025-10-14T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Muhammad Ridho, Nefanca Alfarez, Ahadit Rizki Irhamna, Auliya Fitri Zaiana, Karlina Karlina, Paradina Winata, Christiani Prasetiasari, Titik Aminah, Wan Darmayana Achmayuhttps://ejurnal.univbatam.ac.id/index.php/pendekar/article/view/1977PERKAWINAN DI BAWAH UMUR DALAM PERSPEKTIF HUKUM ADAT MELAYU DAN UNDANG-UNDANG PERKAWINAN: STUDI DI KAMPUNG TUA TELUK MATA IKAN, NONGSA 2025-09-17T11:20:58+08:00Dillah Aulia Maruah31121002@univbatam.ac.idSoka Rizky31121003@univbatam.ac.idKinanty Ramadhani31121006@univbatam.ac.idRestiara Anggraini31121021@univbatam.ac.idHaslinda Haslinda31121023@univbatam.ac.idRizky Arjuna31121034@univbatam.ac.idMuhammad Soerya Respationoroom.soerya@gmail.comIrpan Husen Lubisirpanhusein42@gmail.comLaily Washiatlaily.wl4@gmail.comHarry Kurniawanharry.qbar@gmail.com<p>Perkawinan anak merupakan isu yang kompleks karena tidak hanya menyangkut aspek hukum, tetapi juga budaya dan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana hukum adat Melayu di Kampung Tua Teluk Mata Ikan memaknai usia pernikahan dan sejauh mana nilai-nilai adat tersebut sejalan dengan ketentuan hukum positif, khususnya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perkawinan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif melalui observasi lapangan, wawancara mendalam dengan tokoh masyarakat dan keluarga setempat, serta studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Kampung Tua Teluk Mata Ikan menjunjung tinggi nilai kesiapan usia, kedewasaan mental, dan stabilitas ekonomi sebelum melangsungkan pernikahan. Hukum adat Melayu dalam praktiknya tidak mendorong perkawinan di usia anak, dan justru dapat menjadi mitra strategis dalam memperkuat penerapan hukum nasional apabila disertai dengan dialog dan pemahaman bersama.</p>2025-10-14T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Dillah Aulia Maruah, Soka Rizky, Kinanty Ramadhani, Restiara Anggraini, Haslinda Haslinda, Rizky Arjuna, Muhammad Soerya Respationo, Irpan Husen Lubis, Laily Washiat, Harry Kurniawanhttps://ejurnal.univbatam.ac.id/index.php/pendekar/article/view/2020PERAN HUKUM DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN DESA WISATA DAN PELESTARIAN BUDAYA LOKAL DI KAMPUNG TUA TELUK MATA IKAN 2025-10-09T17:08:05+08:00Ferren FearlFearlferren908@gmial.comKahil Gibran Kaharkalillkahar18@gmail.comAidil Fajri Suharsad Putraaidilfajrisps@gmail.comGyhond Nelwangyhondnn@gmail.comJuli Arta Lubisjuli13lubis@gmail.comAdriel Christoppher SihombingChristoppheradriel@gmail.comNicha Suwallanicha@univbatam.ac.idLagat Parroha Patar Siadarilagat_siadari@yahoo.comKaspol Jihadkaspol.77dosenuniba@gmail.comEtty Sri Wahyuniettywahyunie@gmail.com<p>Artikel ini membahas peran hukum dalam mendorong pengembangan desa wisata berbasis budaya lokal di Kampung Tua Teluk Mata Ikan, Kecamatan Nongsa. Pendekatan kualitatif digunakan dengan meninjau landasan hukum nasional dan daerah yang mendasari kebijakan desa wisata, serta implementasi hukum dalam perlindungan warisan budaya. Hasil kajian menunjukkan bahwa regulasi seperti UU Kepariwisataan, UU Desa, dan UU Pemajuan Kebudayaan menjadi kerangka utama dalam membangun sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan pelaku wisata. Artikel ini juga menyoroti pentingnya keterlibatan masyarakat melalui Peraturan Desa, BUMDes, dan perlindungan kekayaan intelektual budaya lokal. Temuan menunjukkan bahwa kepastian hukum berkontribusi pada partisipasi masyarakat dan pelestarian budaya sebagai daya tarik wisata.</p>2025-10-14T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Ferren Fearl, Kahil Gibran Kahar, Aidil Fajri Suharsad Putra, Gyhond Nelwan, Juli Arta Lubis, Adriel Christoppher Sihombing, Nicha Suwalla, Lagat Parroha Patar Siadari, Kaspol Jihad, Etty Sri Wahyunihttps://ejurnal.univbatam.ac.id/index.php/pendekar/article/view/2021IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG KETENAGAKERJAAN TERHADAP PERJANJIAN KERJA (PKWT DAN PKWTT) SERTA PERLINDUNGAN HAK KARYAWAN YANG DI-PHK DI KAWASAN KAMPUNG TUA NELAYAN, NONGSA, BATAM, KEPULAUAN RIAU 2025-10-10T13:50:06+08:00Belafida Puspita Amandabelafidaamanda@gmail.comDhea Nur Harildadheaharilda2003@gmail.comNoldi Brawijayanoldibrawijaya122@gmail.comSofia Natalia Tampubolonsofiatampubolon19@gmail.comFajar Setiawanfajarsetiawann626@gmail.comRifaldi Dwi Sahputrarifadipsi123@gmail.comFadlan Fadlanfadlan@univbatam.ac.idAgus Siswanto SiagianSiagian.agus76@gmail.comMukhti Mukhtipelti.kepri@yahoo.com<p>Wilayah pesisir dan kampung tua seringkali menjadi kantong aktivitas ekonomi informal yang rentan terhadap minimnya perlindungan hukum ketenagakerjaan. Penelitian ini berfokus pada implementasi Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dan Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT), serta pemenuhan hak-hak pekerja yang mengalami Pemutusan Hubungan kerja (PHK) di Kampung Tua Nelayan, Nongsa, Batam. Rumusan masalah yang diangkat meliputi: bagaimana praktik PKWT dan PKWTT dilakukan di lapangan, sejauh mana hak pekerja yang di-PHK dilindungi sesuai ketentuan Undang-Undang Ketenagakerjaan, serta apa tantangan implementasi hukum yang dihadapi di kawasan ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif, dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara semi-terstruktur, observasi lapangan, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik hubungan kerja di kawasan ini masih banyak yang tidak dilakukan secara tertulis, minimnya literasi hukum di kalangan pekerja, serta ketidaksiapan pelaku usaha kecil untuk menerapkan prosedur hukum secara formal. Selain itu, perlindungan terhadap hak pekerja yang di-PHK, seperti pesangon dan jaminan sosial, belum sepenuhnya terealisasi di tingkat praktik. Hal ini menunjukkan perlunya intervensi kebijakan dan penguatan pengawasan dari pemerintah.</p>2025-10-14T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Belafida Puspita Amanda, Dhea Nur Harilda, Noldi Brawijaya, Sofia Natalia Tampubolon, Fajar Setiawan, Rifaldi Dwi Sahputra, Fadlan Fadlan, Agus Siswanto Siagian, Mukhti Mukhtihttps://ejurnal.univbatam.ac.id/index.php/pendekar/article/view/2022IMPLIKASI YURIDIS OMNIBUS LAW TERHADAP PERLINDUNGAN HAK PEKERJA DALAM PERSPEKTIF HUKUM KETENAGAKERJAAN INDONESIA2025-10-10T14:56:33+08:00Ananda Putriani N.anandaasams20@gmail.comGemmalyn Pagtakhanpagtakhangemma@yahoo.comGoldo Titus Sgoldojuntak@gmail.comMuhammad Fajrifajarmelayu98@gmail.comNur Syakinahkinahnursyakinah@gmail.comSiti Nurkhotijahsitinurkhotijah@univbatam.ac.idLia Fadjrianilia.uniba@gmail.com<p>Pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja (Omnibus Law) telah memicu berbagai respons dari masyarakat, terutama terkait implikasinya terhadap perlindungan hak-hak pekerja. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji kesesuaian Omnibus Law dengan prinsip-prinsip dasar hukum ketenagakerjaan, baik dari perspektif konstitusi nasional maupun standar internasional yang ditetapkan oleh International Labour Organization (ILO). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan normatif-yuridis, yang didukung oleh analisis literatur dan studi putusan Mahkamah Konstitusi. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa terdapat sejumlah pasal dalam Omnibus Law yang dianggap melemahkan perlindungan pekerja, seperti fleksibilitas sistem kerja, pengurangan pesangon, dan pengaturan kontrak kerja. Selain itu, respons dari serikat pekerja, LSM, akademisi, serta proses judicial review di Mahkamah Konstitusi memperlihatkan adanya ketegangan antara tujuan deregulasi ekonomi dan semangat perlindungan tenaga kerja. Artikel ini menyimpulkan bahwa meskipun Omnibus Law mengusung semangat efisiensi, perlu dilakukan revisi regulasi dan penguatan mekanisme pengawasan untuk menjamin perlindungan yang adil bagi pekerja di Indonesia.</p>2025-10-14T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Ananda Putriani N., Gemmalyn Pagtakhan, Goldo Titus S, Muhammad Fajri, Nur Syakinah, Siti Nurkhotijah, Lia Fadjrianihttps://ejurnal.univbatam.ac.id/index.php/pendekar/article/view/2023PENYULUHAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) BAGI NELAYAN DALAM UPAYA PENCEGAHAN RISIKO KECELAKAAN KERJA DI LAUT DI DESA PENGUNDANG KECAMATAN TELUK SEBONG2025-10-10T15:24:00+08:00Elvita Nora Susannaelvitans@univbatam.ac.idSukma Sahrenysukmasahreni@univbatam.ac.idIsramilda Isramildaisramilda@univbatam.ac.idEko Febri Syahputra Siregarelvitans@univbatam.ac.idDios Sarkityelvitans@univbatam.ac.idM. Pemberdi Intasirelvitans@univbatam.ac.idAnanda Geiskha Isralelvitans@univbatam.ac.id<p>Nelayan merupakan kelompok pekerja sektor informal yang memiliki risiko tinggi terhadap kecelakaan kerja dan penyakit akibat lingkungan kerja di laut. Cuaca ekstrem, paparan sinar matahari, risiko biologis dan ergonomis, serta keterbatasan pemahaman tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) menjadikan nelayan kelompok rentan yang memerlukan intervensi edukatif. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran nelayan terhadap bahaya kerja di laut serta langkah-langkah pencegahannya melalui program penyuluhan. Metode yang digunakan adalah ceramah interaktif dan demonstrasi penggunaan alat pelindung diri (APD), disertai pembagian leaflet edukatif. Kegiatan dilaksanakan di komunitas nelayan pesisir dengan partisipasi aktif masyarakat. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pemahaman nelayan terhadap faktor risiko kerja serta upaya pencegahannya, termasuk penggunaan APD, pemeliharaan kesehatan, dan kewaspadaan terhadap kondisi cuaca. Kesimpulannya, penyuluhan K3 berbasis komunitas efektif sebagai bentuk pemberdayaan nelayan untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan sehat.</p>2025-10-14T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Elvita Nora Susanna, Sukma Sahreny, Isramilda Isramilda, Eko Febri Syahputra Siregar, Dios Sarkity, M. Pemberdy Intasir, Ananda Geiskha Isralhttps://ejurnal.univbatam.ac.id/index.php/pendekar/article/view/2024PENYULUHAN SIMULASI CUCI TANGAN DAN SIKAT GIGI DI KAMPUNG TUA TELUK MATA IKAN NONGSA2025-10-10T15:38:39+08:00Andi Ipaljri Saputraandiipaljrisaputra@univbatam.ac.idRusli Dhanuruslidhanu@univbatam.ac.idSarita Migunasaritamiguna@univbatam.ac.idSlamet Budi Santososlametbudi@univbatam.ac.idSudarsono Sudarsonosudarsono@univbatam.ac.id<p>Penyakit menular dan masalah kesehatan gigi merupakan permasalahan yang sering dijumpai pada masyarakat, terutama pada anak-anak di wilayah dengan keterbatasan akses edukasi kesehatan. Salah satu upaya promotif dan preventif yang dapat dilakukan adalah melalui penyuluhan kesehatan dengan metode simulasi. Kegiatan penyuluhan simulasi cuci tangan dan sikat gigi dilaksanakan di Kampung Tua Teluk Mata Ikan Nongsa dengan tujuan meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan masyarakat, khususnya anak-anak, dalam menjaga kebersihan diri. Metode yang digunakan adalah ceramah interaktif, demonstrasi, serta praktik langsung oleh peserta. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman mengenai pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat, ditunjukkan dengan antusiasme peserta dalam mengikuti simulasi serta hasil evaluasi pre-test dan post-test yang memperlihatkan peningkatan skor pengetahuan. Dengan demikian, penyuluhan ini berkontribusi positif dalam membentuk perilaku kesehatan masyarakat, khususnya dalam pencegahan penyakit menular dan perawatan kesehatan gigi sejak dini.</p>2025-10-14T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Andi Ipaljri Saputra, Rusli Dhanu, Sarita Miguna, Slamet Budi Santoso, Sudarsono Sudarsonohttps://ejurnal.univbatam.ac.id/index.php/pendekar/article/view/2025KONSTRUKSI SEDERHANA SISTEM RESAPAN AIR UNTUK PENGELOLAAN AIR BERSIH DAN SANITASI LINGKUNGAN2025-10-10T16:00:44+08:00Herlina Suciatiherlinasuciati@univbatam.ac.idJanuarto Januartoherlinasuciati@univbatam.ac.idFauzan Fauzanherlinasuciati@univbatam.ac.idPanusunan Panusunanherlinasuciati@univbatam.ac.idAlbert Reinoldherlinasuciati@univbatam.ac.idSubkhan Subkhanherlinasuciati@univbatam.ac.idYelna Yuristiaryherlinasuciati@univbatam.ac.idYuanita FD Sidabutarherlinasuciati@univbatam.ac.idEdi Inderaherlinasuciati@univbatam.ac.id<p>Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata melalui implementasi keilmuan kepada masyarakat. Program PKM ini dilaksanakan di Kampung Tua Teluk Mata Ikan, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, yang menghadapi permasalahan keterbatasan pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam pengelolaan air, minimnya sistem drainase, serta ancaman pencemaran dan intrusi air laut. Kegiatan ini bertujuan memberikan edukasi, penyuluhan, serta pelatihan teknis mengenai pengelolaan air berbasis teknologi sederhana tepat guna berupa sumur resapan dan lubang biopori. Metode pelaksanaan meliputi survei awal, pemetaan masalah, diskusi partisipatif, sosialisasi, serta pelatihan praktik. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan pemahaman masyarakat terkait hubungan antara pengelolaan air, kualitas air tanah, kesehatan, dan sanitasi lingkungan. Masyarakat menunjukkan antusiasme tinggi dalam mempelajari teknis pembangunan konstruksi teknologi sederhana sumur resapan dan lubang biopori, serta mulai menginisiasi terbentuknya kelompok masyarakat untuk menerapkan konstruksi tersebut di fasilitas umum warga. Pendampingan lebih lanjut nantinya akan tetap diperlukan ketika praktek pelaksanaan pembangunan konstruksi akan dilakukan. Hal ini menegaskan pentingnya keberlanjutan program edukasi dan pendampingan, dengan sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat guna menjaga kualitas lingkungan pesisir, meningkatkan sanitasi, serta mencegah potensi bencana geologis.</p>2025-10-14T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Herlina Suciati, Januarto Januarto, Fauzan Fauzan, Panusunan Panusunan, Albert Reinold, Subkhan Subkhan, Yelna Yuristiary, Yuanita FD Sidabutar, Edi Inderahttps://ejurnal.univbatam.ac.id/index.php/pendekar/article/view/2029PENGELOLA KEUANGAN UMKM DI MASYARAKAT PESISIR: KUNCI PENINGKATAN MODAL MELALUI PENDANAAN EKSTERNAL2025-10-13T12:51:45+08:00Angelina Eleonora Rumenganwidyanti@univbatam.ac.idR. A. Widyanti Diah Lestariwidyanti@univbatam.ac.idChristiani Prasetiasarichristiani.prasetiasari@univbatam.ac.idLia Nurainiwidyanti@univbatam.ac.idSusanti Susantiwidyanti@univbatam.ac.idYudi Pratamawidyanti@univbatam.ac.id<p>UMKM di wilayah pesisir memiliki potensi produk unggulan namun masih menghadapi kendala dalam pengelolaan usaha secara konvensional. Digitalisasi pengelolaan keuangan, seperti penggunaan aplikasi akuntansi, menjadi solusi dalam mengatasi hambatan tersebut. Melalui pencatatan keuangan yang sistematis, pengelolaan modal dan hutang yang efisien, serta akses pasar yang lebih luas melalui teknologi, UMKM pesisir dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing. Kegiatan pengabdian ini melibatkan pelatihan dan pendampigan penggunaan aplikasi akuntansi, dari proses pengunduhan, pengisian data, hingga penyusunan laporan keuangan. Hasil menunjukkan peningkatan literasi keuangan dan adopsi digital di kalangan pelaku UMKM pesisir. Digitalisasi keuangan menjadi kunci dalam meningkatkan akses pendanaan dan memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat pesisir.</p>2025-10-14T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Angelina Eleonora Rumengan, R. A. Widyanti Diah Lestari, Christiani Prasetiasarihttps://ejurnal.univbatam.ac.id/index.php/pendekar/article/view/2030AKU DAN PERASAANKU: UPAYA PENGENALAN EMOSI DASAR PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN BERMAIN EDUKATIF2025-10-13T13:15:25+08:00Wilda Fasim Hasibuanwilda@univbatam.ac.idCevy Ameliawilda@univbatam.ac.idYuditia Prameswariwilda@univbatam.ac.idMaryana Maryanawilda@univbatam.ac.idRismaida Rismaidawilda@univbatam.ac.idPariang Ariyanti Napitupuluwilda@univbatam.ac.idIzura Rochmawilda@univbatam.ac.id<p>Pendidikan anak usia dini (PAUD) memainkan peranan penting dalam pembentukan kecerdasan emosional yang dapat menunjang keberhasilan anak dalam aspek sosial, akademik, dan psikologis. Program psikoedukasi yang dilaksanakan di PAUDQu Al Khoiriyah bertujuan untuk mengenalkan emosi dasar pada anak-anak usia 4-5 tahun melalui pendekatan yang interaktif dan menyenangkan. Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan anak-anak dalam mengenali dan mengekspresikan emosi dasar seperti senang, sedih, marah, takut, dan kaget. Metode yang digunakan dalam program ini meliputi penggunaan media visual, permainan peran, dan lagu edukatif yang melibatkan gerakan tubuh, yang dirancang untuk meningkatkan </p> <p>partisipasi aktif anak-anak. Penelitian ini menggunakan</p> <p>metode observasi dan wawancara kepada murid untuk mengukur perubahan pemahaman anak-anak sebelum dan setelah intervensi. Hasil program menunjukkan bahwa sebagian besar anak-anak berhasil mengenali emosi dasar dan lebih terbuka dalam mengekspresikan perasaan mereka. Kesimpulannya, program psikoedukasi ini berhasil mencapai tujuan yang diinginkan dan memberikan dampak positif dalam perkembangan emosional anak-anak, serta memberikan rekomendasi agar program serupa dapat diperluas dan diterapkan secara berkelanjutan di PAUD lainnya.</p>2025-10-14T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Wilda Fasim Hasibuan, Cevy Amelia, Yuditia Prameswari, Maryana Maryana, Rismaida Rismaida, Pariang Ariyanti Napitupulu, Izura Rochma