https://ejurnal.univbatam.ac.id/index.php/zonadokter/issue/feedZona Kedokteran: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Batam2024-10-28T07:42:25+00:00dr. Andi Ipaljri, M.Keszonakedokteran@univbatam.ac.idOpen Journal Systems<p><strong>Zona Kedokteran: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Batam</strong> is a peer-reviewed journal managed by the Medical Education Study Program, Universitas Batam. <strong>Zona Kedokteran: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Batam</strong> aims to publish articles in the field of medicine that make a significant contribution to the development of medical science which include in the fields of Occupational Health, Medical Science Education, Public Health Sciences, Biomedical Sciences, Clinical medicine, Nutrition and other health fields. <strong>Zona Kedokteran: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Batam</strong> Consistent with its objectives, <strong>Zona Kedokteran: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Batam</strong> provides insights in the field of Medicine for academics, practitioners, researchers, regulators, students, and others interested in the development of medical science. <strong>Zona Kedokteran: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Batam</strong> accepts quantitative or qualitative research manuscripts, which are written in Indonesian or English.<strong> Zona Kedokteran: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Batam</strong> accepts manuscripts from Indonesian writers as well as writers from various parts of the world. <strong>Zona Kedokteran: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Batam</strong> publishes three editions per year namely January, May, September.</p>https://ejurnal.univbatam.ac.id/index.php/zonadokter/article/view/1544HUBUNGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DENGAN KADAR GLUKOSA IBU SAAT PERSALINAN DI RUMAH SAKIT HJ. BUNDA HALIMAH KOTA BATAM2024-09-12T07:35:06+00:00Dino Gagah Prihadiantodinospog@univbatam.ac.idMalahayati Rusli Bintangbintang@univbatam.ac.idSheren Nabilasherennabila01@univbatam.ac.id<p><strong>Latar Belakang:</strong>Berat badan bayi yang tidak sesuai dengan batas normal, hal ini dapat menjadi pertanda adanya gangguan Kesehatan. <em>Glukosa</em>(gula) sangat mempengaruhi janin yang terbentuk melalui tubuh ibu. Jumlah <em>glukosa</em>(gula) yang diserap ibu dapat mempengaruhi pertumbuhan pada janin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara berat badan bayi dengan kadar glukosa ibu saat persalinan pada pasien poli obgyn Rumah Sakit Hj.Bunda Halimah Kota Batam Tahun 2022.</p> <p><strong>Metode: </strong>Desain penelitian yang dilakukan peneliti bersifat analitik, dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan pada pasien Poli Obgyn di Rumah Sakit Hj.Bunda Halimah Batam.Teknik sampling yang digunakan adalah Non-probability sampling menggunakan metode pursosive sampling dengan populasi 142 pasien ibu hamil yang partus di Rumah Sakit Hj.Bunda Halimah tahun 2022, sehingga didapati jumlah sampel 71 pasien. Analisis data yang digunakan analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji <em>Chi-Square.</em></p> <p><strong>Hasil: </strong>Hasil uji analisis <em>Chi-Square </em>didapatkan bahwa berat badan bayi memiliki hubungan dengan kadar glukosa ibu saat persalinan di RS Hj.Bunda Halimah Kota Batam tahun 2022 dengan nilai p=0,001 (<0,05)</p> <p><strong>Kesimpulan: </strong>Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh bahwa Terdapat hubungan yang bermakna antara kadar glukosa ibu dengan berat badan bayi baru lahir pada pasien obgyn di Rumah Sakit Hj.Bunda Halimah Kota Batam tahun 2022</p> <p><strong>Kata kunci: </strong>Berat Badan Bayi, Kadar Glukosa Ibu, Kelahiran</p>2024-10-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Dino Gagah Prihadianto, Malahayati Rusli Bintang, Sheren Nabilahttps://ejurnal.univbatam.ac.id/index.php/zonadokter/article/view/1545ANALISIS FAKTOR RIWAYAT KELUARGA DAN IMT DENGAN KEJADIAN STRIAE DISTANSAE PADA SISWI2024-09-25T02:36:08+00:00Rusdanirusdan@univbatam.ac.idAndi Ipaljriandiipaljri@univbatam.ac.idBrahyuna Lazdyana61120026@univbatam.ac.id<p><strong>Latar Belakang: </strong><em>Striae distensae </em>atau yang dikenal dengan <em>strectch mark </em>adalah bekas luka liner yang terlihat berkembang di area kerusakan kulit akibat perengang kulit yang berlebihan. Banyak faktor risiko berbeda yang diklaim menjadi penyebab perkembangan <em>striae distensae</em>. Penyebab paling umum termasuk <em>grow spurt </em>selama masa pubertas pada remaja, kehamilan, genetik, <em>index massa tubuh</em>, penggunaan kortikosteroid, <em>cushing syndrome</em>, <em>marfan syndrome</em>, serta penurunan dan kenaikan berat badan yang cepat.</p> <p><strong>Metode: </strong>Desain penelitian ini merupakan penelitian observasional yang bersifat analatik, dengan pendekatan <em>cross sectional</em>. Teknik pengambilan sampel yaitu <em>probability random sampling </em>pada populasi sebanyak 757 siswi sehingga didapati jumlah sampel minimun sebanyak 262 siswi. Analisis data yang digunakan analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji <em>Chi-Square.</em></p> <p><strong>Hasil: </strong>Hasil analisis <em>Chi-Square </em>didapatkan hubungan riwayat keluarga dengan kejadian <em>striae distensae </em>pada responden dengan nilai p = 0,0001 (p<0,05), dan tidak didapatkan hubungan antara IMT dengan kejadian <em>striae distensae </em>pada responden dengan nilai p = 0,081 (p>0,05).</p> <table> <tbody> <tr> <td width="101"> </td> </tr> <tr> <td> </td> <td> </td> </tr> </tbody> </table> <p><br><strong>Kesimpulan: </strong>Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh bahwa terdapat hubungan riwayat keluarga dengan kejadian <em>striae distensae </em>pada siswi. Dan tidak terdapat hubungan antara IMT dengan kejadian <em>striae distensae </em>pada siswi.</p> <p><strong>Kata Kunci : </strong><em>Striae distensae</em>, Riwayat Keluarga, IMT</p>2024-10-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Rusdani, Andi Ipaljri, Brahyuna Lazdyanahttps://ejurnal.univbatam.ac.id/index.php/zonadokter/article/view/1546UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERIEKSTRAK JAHE MERAH (Zingiber Officinale Var. rubrum) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus Aureus SECARA IN VITRO2024-09-12T07:38:47+00:00Isramildaisramilda@univbatam.ac.idSukma Sahrenisukmasahreni@univbatam.ac.idSalamatun Nisa61120068@univbatam.ac.id<p><strong>Latar Belakang : </strong><em>Staphylococcus aureus </em>merupakan bakteri patogen oportunistik yang dapat ditemukan di permukaan kulit dan permukaan mukosa di beberapa organ manusia<em>. </em>Jahe merah (<em>Zingiber officinale. var rubrum</em>) mengandung senyawa Flavonoid, Fenol, Terponoid, dan Minyak astiri yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak jahe merah dengan konsentrasi 60%, 80%, dan 100% terhadap pertumbuhan bakteri <em>Staphylococcus aureus</em>.</p> <p><strong>Metode : </strong>Penelitian ini adalah penelitian eksperimental menggunakan rancangan secara acak dengan tes dan kelompok kontrol (<em>The Randomized Posttest Only Control Group Design). </em>Ekstrak jahe merah diperoleh melalui metode maserasi yang direndam pelarut etanol 95%. Untuk mengetahui efektivitas ekstrak jahe merah terhadap pertumbuhan bakteri <em>Staphylococcus aureus </em>dilakukan uji in vitro dengan metode difusi cakram.</p> <p><strong>Hasil : </strong>Hasil uji efektivitas ekstrak jahe merah terhadap <em>Staphylococcus aureus </em>menunjukkan adanya zona bening di sekitar kertas cakram yang menandakan terhambatnya pertumbuhan bakteri dengan konsentrasi yang paling efektif adalah 80%.</p> <p><strong>Kesimpulan : </strong>Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa Ekstrak jahe merah efektif dalam menghambat pertumbuhan <em>Staphylococcus aureus.</em></p> <table> <tbody> <tr> <td width="95"> </td> </tr> <tr> <td> </td> <td> </td> </tr> </tbody> </table> <p> </p> <p><strong>Kata kunci : Uji Efektivitas Antibakteri, Jahe Merah (<em>Zingiber Officinale Var. rubrum</em>), Pertumbuhan Bakteri <em>Staphylococcus aureus.</em></strong></p>2024-10-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Isramilda, Sukma Sahreni, Salamatun Nisahttps://ejurnal.univbatam.ac.id/index.php/zonadokter/article/view/1590SUCCESSFUL MANAGEMENT OF SHARP ABDOMINAL TRAUMA WITH DIAGNOSTIC LAPAROSCOPY AT DR. ZAINOEL ABIDIN ACEH HOSPITAL2024-10-18T01:50:31+00:00Khalikul Razikhalikulrazi@usk.ac.idMuhammad Azmi Fananymuhammadazmi@univbatam.ac.idMuhammad Yusufyusufmuhammad@usk.ac.idFerry Erdaniferryerdani@yahoo.comMuslimmuhammadazmi@univbatam.ac.id<p>Abdominal trauma is injury that occurs to organs in the abdomen, such as the stomach, intestines, liver, spleen, pancreas, bile and kidneys, damage to the structures located between the diaphragm and pelvis. Abdominal trauma is divided into two types, namely blunt abdominal trauma and stab abdominal trauma. Injuries to the intestines and liver are the most common in penetrating trauma to the abdomen. Case report: a 35 year-old man came to the Emergency Room at the Dr. Zainoel Abidin Regional General Hospital in Banda Aceh with the main complaint of a wooden stab wound (foreign body) on the right side of the abdomen which had penetrated to the back. The patient underwent diagnostic laparoscopy, it was found that a piece of wood (foreign body) was stuck in the liver segment V-VI which had penetrated to the right flank and a hematoma was found around the body and about 100 cc of hemorrhagic fluid originating from the liver due to contact with wood friction but the bleeding was not active. Based on the primary and secondary survey evaluations, the hemodynamic condition was stable. In the evaluation, there were no intra-abdominal organ injury. Extraction of the foreign body wood could be performed well after identification of being free from intra-abdominal organ injury. Conclusion: Abdominal trauma is an injury that occurs to organs in the stomach, such as the stomach, intestines, liver, spleen, pancreas, gallbladder, and kidneys. In this case, it was a penetrating stab wound with stable hemodynamics and no small intestine and omental protruding from the stomach, so this patient underwent diagnostic laparoscopic surgery. The operation with diagnostic laparoscopic in this case was successful and minimally invasive.</p>2024-10-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Khalikul Razi, Muhammad Azmi Fanany, Muhammad Yusuf, Ferry Erdani, Muslimhttps://ejurnal.univbatam.ac.id/index.php/zonadokter/article/view/1548HUBUNGAN DERAJAT OBESITAS DENGAN DERAJAT HIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS SEI LANGKAI KOTA BATAM2024-09-25T02:35:48+00:00Luis Yulia luisyulia@unuvbatam.ac.idMariyaman Tjendera M.tjendera@univbatam.ac.idNur Ulia Syifani Safitri61120088@univbatam.ac.id<p><strong>Latar Belakang: </strong>Hipertensi merupakan kondisi yang ditandai oleh peningkatan tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan diastolik ≥90 mmHg. Terdapat dua faktor risiko yang tidak dapat dikontrol yakni, riwayat keluarga, usia, serta jenis kelamin, dan dapat dikontrol yakni, obesitas, stres, merokok,konsumsi garam berlebih, serta kurangnya aktivitas fisik. Dimana obesitas menjadi penyebab yang paling sering ditemukan pada pasien hipertensi. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan derajat obesitas dengan kejadian hipertensi. <strong>Metode: </strong>Metode pada penelitian ini menggunakan <em>observasional analitik </em>dengan pendekatan <em>cross sectional. </em>Sampel penelitian berjumlah 394 responden, didapatkan dengan teknik <em>purposive sampling </em>dan menggunakan rumus slovin untuk menentukannya. Data sekunder didapatkan dari data rekam medis dan di analisis menggunakan univariat, bivariat, dan <em>chi-square.</em></p> <p><strong>Hasil: </strong>Hasil penelitian yang didapatkan dari uji <em>Chi Square </em>yaitu <em>p-value </em>0,000 yang berarti P<0,05 sehingga dapat disimpulkan adanya hubungan bermakna.</p> <p><strong>Kesimpulan: </strong>Berdasarkan hasil penelitian didapat kesimpulan bahwa terdapat hubungan bermakna antara hubungan derajat obesitas dengan derajat hipertensi pada pasien hipertensi di Puskesmas Sei Langkai Kota Batam Tahun 2023.</p> <table> <tbody> <tr> <td width="95"> </td> </tr> <tr> <td> </td> <td> </td> </tr> </tbody> </table> <p> </p> <p><strong>Kata kunci: </strong>Obesitas, IMT, Hipertensi</p>2024-10-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Luis Yulia , Mariyaman Tjendera , Nur Ulia Syifani Safitrihttps://ejurnal.univbatam.ac.id/index.php/zonadokter/article/view/1550HUBUNGAN PENGGUNAAN BB CREAM (BLEMISH BALM CREAM) DENGAN DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS PADA SISWI SMA NEGERI 03 BATAM TAHUN 20232024-09-25T02:35:04+00:00Andi Asda Astiahandiasdaastiah@univbatam.ac.idSudarsonosudarsono@univbatam.ac.idreslianaresliana@gmail.com<p><strong>Latar Belakang: </strong>Acne vulgaris merupakan penyakit inflamasi kronis unit pilosebasea yang umum terjadi pada remaja dan dewasa muda. Prevalensi acne vulgaris di Indonesia mencapai 85% pada remaja. Salah satu faktor yang sering dikaitkan dengan acne vulgaris adalah penggunaan kosmetik, termasuk BB Cream. BB Cream mengandung berbagai bahan aktif yang dapat memengaruhi kesehatan kulit, termasuk komedogonik dan oklusif, yang berpotensi menyumbat pori-pori dan memperburuk acne vulgaris.</p> <p><strong>Metode: </strong>Jenis penelitian ini adalah analisis obeservasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi SMAN 03 Batam dengan total sampel 51 responden, Hasil penelitian akan diuji menggunakan Chi-square<em>.</em></p> <p><strong>Hasil: </strong>Pada penelitian ini, didapatkan hasil anlisis data menggunakan Chi-sqaure test dengan p- value 0,004 (<0,05). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara Penggunaan BB Cream (Blemish Balm Cream) Dengan Derajat Keparahan Akne Vulgaris Pada Siswi Sma Negeri 03 Batam Tahun 2023.</p> <table> <tbody> <tr> <td width="93"> </td> </tr> <tr> <td> </td> <td> </td> </tr> </tbody> </table> <p><br><strong>Kesimpulan: </strong>Berdasarkan hasil penelitian bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara penggunaan kosmetik BB Cream (Blemish Balm Cream) dengan derajat keparahan Akne Vulgaris. Penggunaan BB Cream, terutama dengan frekuensi yang tinggi, dapat meningkatkan risiko terjadinya Akne Vulgaris dengan tingkat keparahan yang lebih berat.</p> <p><strong>Kata kunci: </strong>BB Cream, Akne Vulgaris, Siswi SMA</p>2024-10-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Andi Asda Astiah, Sudarsono, reslianahttps://ejurnal.univbatam.ac.id/index.php/zonadokter/article/view/1570HUBUNGAN ANTARA MASA KERJA DAN SIKAP KERJA TERHADAP KEJADIAN LOW BACK PAIN PADA CUSTOMER SERVICE DI BANK BNI KOTA BATAM TAHUN 20212024-09-25T02:18:45+00:00Fachrul Jamalfachruljamal@univbatam.ac.idNopri Esmiraldanopriesmiralda@univbatam.ac.idOktavia Anggraini61117006@univbatam.ac.id<p><strong>Latar Belakang: </strong>Indonesia merupakan salah satu negara industri yang ada di dunia dengan berbagai macam perusahaan salah satunya adalah perbankan. Tingginya angka perusahaan industry ini dapat menyebabkan berbagai macam keluhan kesehatan pada pekerjanya, salah satunya adalah <em>low back pain</em> yang dapat terjadi karena masa kerja dan sikap kerja seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui hubungan antara masa kerja dan sikap kerja terhadap kejadian <em>low back pain </em>pada <em>customer service </em>di Bank BNI Kota Batam Tahun 2021.</p> <p><strong>Metode: </strong>Penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan pendekatan <em>cross sectional</em>. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh <em>Customer Service</em> Bank BNI seluruh kota batam<em>. </em>Sampel berjumlah sebesar 54 orang. Uji analisis data menggunakan uji <em>Chi Square</em> dengan menggunakan program komputer<em>.</em></p> <p><strong>Hasil: </strong>Hasil analisis hubungan antara masa kerja dan sikap kerja terhadap kejadian <em>low back pain </em>pada <em>customer service </em>di Bank BNI Kota Batam Tahun 2021., didapatkan variabel yang berhubungan dengan kejadian <em>low back pain</em> adalah masa kerja dengan nilai <em>P=</em>0.000. Dan variable sikap kerja dengan <em>low back pain</em> <em>P=</em>0.000.</p> <p><strong>Kesimpulan: </strong>Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara variabel masa kerja dan sikap kerja terhadap kejadian <em>low back pain </em>pada <em>customer service </em>di Bank BNI Kota Batam Tahun 2021.</p> <p> </p> <p><strong>Kata kunci: </strong><em>Low Back Pain, </em>Masa Kerja, Sikap Kerja</p>2024-10-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Fachrul Jamal, Nopri Esmiralda, Oktavia Anggrainihttps://ejurnal.univbatam.ac.id/index.php/zonadokter/article/view/1549HUBUNGAN STATUS GIZI (INDEKS MASSA TUBUH DAN RASIO LINGKAR PINGGANG PANGGUL) DENGAN KEJADIAN PENYAKIT JANTUNG KORONER NON DIABETIC DI POLIKLINIK JANTUNG RS. BHAYANGKARA JAMBI2024-09-25T02:35:29+00:00Elvita Nora Susanaelvitans@univbatam.ac.idNanang Rudy Utantionanangrudyutantio@univbatam.ac.idNabita Adelsa61120093@gmail.com<p><strong>Latar Belakang: </strong>Coronary Heart Disease (CHD) atau sering disebut Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan keadaan dimana terjadi penimbunan lemak (ateroma atau plak) pada pembuluh darah koroner. Gizi yang tidak baik adalah faktor risiko berbagai macam penyakit, salah satunya yaitu penyakit kardiovaskular. Status gizi (Indeks massa tubuh dan Rasio lingkar pinggang panggung) yang melebihi batas normal (kegemukan dan obesitas) merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner.</p> <p><strong>Metode: </strong>Penelitian ini menggunakan desain analitik dengan pendekatan <em>Cross-sectional</em>. Populasi penelitian adalah seluruh pasien berobat Penyakit Jantung Koroner ke Poliklinik Jantung RS. Bhayangkara Jambi bulan Januari s/d Maret 2024. Sampel ditentukan dengan menggunakan <em>purposive sampling </em>dengan jumlah 40 sampel, Hasil penelitian diuji menggunakan <em>Chi-square.</em></p> <p><strong>Hasil: </strong>Pada penelitian ini, status gizi (indeks massa tubuh dan rasio lingkar pinggang panggul) didapartkan p-value 0,094 (>0,05) dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul p-value 0,039 (>0,05) yang mengindikasikan bahwa kedua variabel tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap penyakit jantung koroner <em>non diabetic</em>.</p> <table> <tbody> <tr> <td width="93"> </td> </tr> <tr> <td> </td> <td> </td> </tr> </tbody> </table> <p><br><strong>Kesimpulan: </strong>Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara Indeks Massa Tubuh dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul dengan kejadian penyakit jantung koroner.</p> <p><strong>Kata kunci: </strong>CHD, Status Gizi (Indeks Massa Tubuh dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul)</p> <p> </p>2024-10-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Elvita Nora Susana, Nanang Rudy Utantio, Nabita Adelsahttps://ejurnal.univbatam.ac.id/index.php/zonadokter/article/view/1582GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN FISTULA PERIANAL DI RS HJ. BUNDA HALIMAH BATAM PERIODE 2022-20232024-10-04T02:08:33+00:00Muhammad Azmi Fananyazmi_fanany@yahoo.co.idKhalikul Razikhalikulrazi@usk.ac.idKiki Zulfikri61119034@univbatam.ac.id<p>Fistula perianal merupakan sebuah saluran yang terbentuk di antara kanalis analis dan rektum dengan kulit di sekitar anus. Kondisi patologis ini paling sering terjadi akibat ulserasi abses atau drainase insisi di sekitar anus dan rectum. Diketahui terdapat 20.000 hingga 25.000 kasus fistula perianal baru di Amerika Serikat setiap tahunnya. Sebagian besar (hingga 90%) kasus fistula ani adalah idiopatik. Beberapa kasus fistula perianal dihubungkan dengan kondisi lainnya seperti penyakit Crohn, tuberkulosis, hidradenitis supuratif, dan riwayat operasi sebelumnya ataupun radioterapi. Fistula ani tidak akan sembuh tanpa intervensi, dan kegagalan pengobatan dapat mendukung progresifitas penyakit. Komplikasi yang mungkin terjadi setelah dilakukan pembedahan pada fistula perianal antara lain yaitu kekambuhan fistula, inkontinensia, luka drainase kronis, dan striktur anus. Mengingat komplikasi yang sangat mungkin terjadi pada pasien dengan fistula perianal, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang gambaran karakteristik pasien fistula perianal di RS Hj. Bunda Halimah Batam Periode 2022-2023. Didapatkan sampel sebanyak 14 orang, pada penelitian didapatkan bahwa pasien fistula perianal terjadi 3 hingga 4 kali lebih sering pada laki-laki dibanding perempuan di RS Hj. Bunda Halimah periode 2022-2023. Berdasarkan data yang diperoleh dalam penelitian ini, diketahui bahwa jumlah pasien yang berusia antara rentang usia terbanyak adalah 30-39 tahun, diikuti oleh usia 40-49 tahun, kemudian usia >50 tahun. Berdasarkan data yang diperoleh bahwa jenis tindakan terbanyak adalah fistulotomi dibanding dengan fistulectomi.</p> <table> <tbody> <tr> <td width="95"> </td> </tr> <tr> <td> </td> <td> </td> </tr> </tbody> </table> <p> </p> <p><strong>Kata kunci: </strong>Fistula Perianal, Karakteristik, Komplikasi</p>2024-10-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Muhammad Azmi Fanany, Khalikul Razi, Kiki Zulfikrihttps://ejurnal.univbatam.ac.id/index.php/zonadokter/article/view/1502A PRIMARY ORBITAL SYNOVIAL SARCOMA EXTENDING INTRACRANIALLY IN A 4 YEAR OLD GIRL : A RARE CASE REPORT2024-09-17T02:41:05+00:00Adi Ariantoadibatam787878@gmail.comAndi Nugraha Sendjajaadibatam787878@gmail.comFaiza Rizky Aryani Septarinaadibatam787878@gmail.com<p><strong>PRIMARY ORBITAL SYNOVIAL SARCOMA EXTENDING INTRACRANIALLY IN A 4 YEAR OLD GIRL : A RARE CASE REPORT</strong></p> <p><strong> </strong></p> <p><strong><u>Adi Arianto<sup>1</sup></u></strong><strong>, Andi Nugraha Sendjaja<sup>2</sup>, Faiza Rizky Aryani Septarina<sup>3</sup></strong></p> <p><strong> </strong></p> <p><sup>1</sup>Anatomical Pathology Laboratory, Badan Pengusahaan Batam Hospital, Batam, Kepulauan Riau, Indonesia</p> <p><sup>2</sup>Neurosurgery division, Badan Pengusahaan Batam Hospital, Batam, Kepulauan Riau, Indonesia</p> <p><sup> 3</sup>Consultant of Anatomical Pathology, Medical Faculty of Diponegoro/RSUP dr. Kariadi, Semarang, Indonesia</p> <p> </p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Backgroud : </strong>Synovial sarcoma is a highly malignant neoplasm primarily affecting soft tissues of the extremities, with a low incidence in the head and neck region, particularly those with intracranial extension. Synovial sarcoma of the head and neck region is very rare, and sarcoma</p> <p>arising from the orbit is rarer still.</p> <p><strong>Case Description</strong><strong> : </strong>A 4-year-old girl presented with a palpable mass in the right orbit, which extended to the right naso-orbital region and grew rapidly over a 3-month period. Contrast-enhanced CT imaging revealed a mass at the right periorbital area with intracranial extension. The tumor was surgically excised, and histopathological examination confirmed the diagnosis of synovial sarcoma in the orbit. The diagnosis was further confirmed by immunohistochemistry results as follows, EMA (+) was positive in some tumor cells, CD56 (+) was diffusely strong positive, CD99 (+) was diffusely positive, Tdt (-) was negative and Desmin (-) was negative.</p> <p><strong>Discussion and Conclusion :</strong> Head and neck sarcomas are known for their aggressive behavior and poor prognosis. The standard treatment consists of surgical resection followed by postoperative radiotherapy. However, due to economic constraints, the family declined chemotherapy and the patient succumbed to the disease within a month. Given the high risk of recurrence, aggressive management and close follow-up are essential for the best possible outcome.</p> <p><strong>Keywords : </strong>Synovial sarcoma, orbit, extending intracranially, immunohistochemistry.</p> <p> </p> <p> </p> <p> </p> <p> </p> <p> </p> <p> </p> <p> </p> <p> </p> <p> </p> <p> </p> <p> </p> <p> </p> <p> </p> <p> </p> <p> </p> <p> </p> <p> </p> <p> </p> <p> </p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>PRIMER SINOVIAL SARCOMA ORBITAL DENGAN PERLUASAN INTRAKRANIAL PADA ANAK GADIS BERUMUR 4 TAHUN: LAPORAN KASUS LANGKA</strong></p> <p><strong> </strong></p> <p><strong><u>Adi Arianto<sup>1</sup></u></strong><strong>, Andi Nugraha Sendjaja<sup>2</sup>, Faiza Rizky Aryani Septarina<sup>3</sup></strong></p> <p><strong> </strong></p> <p><sup>1</sup>Laboratorium Patologi Anatomik, Rumah Sakit Badan Pengusahaan Batam, Kepulauan Riau, Indonesia</p> <p><sup>2</sup>Divisi Bedah Saraf, Rumah Sakit Badan Pengusahaan Batam, Kepulauan Riau, Indonesia</p> <p><sup> 3</sup>Konsultan Patologi Anatomik, Fakultas Kedoktreran Universitas Diponegoro/RSUP dr. Kariadi, Semarang, Indonesia</p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Latar Belakang : </strong>Synovial Sarcoma adalah neoplasma sangat ganas yang terutama menyerang jaringan lunak ekstremitass, dengan insiden rendah di daerah kepala dan leher, terutama di daerah yang meluas ke intrakranial. Synovial sarcoma pada daerah kepala dan leher sangat jarang terjadi, dan sarcoma yang muncul dari orbit tergolong kasus langka terjadi.</p> <p><strong>Deskripsi Kasus :</strong> Seorang anak perempuan berusia 4 tahun mengalami massa yang teraba di orbita kanan, yang meluas ke daerah naso-orbita kanan dan tumbuh dengan cepat dalam jangka waktu 3 bulan. Pencitraan CT dengan kontras menunjukkan adanya massa di area periorbital kanan dengan perluasan intrakranial. Tumor tersebut dieksisi melalui pembedahan, dan pemeriksaan histopatologis memastikan diagnosis Synovial sarcoma di orbit. Diagnosis selanjutnya dikonfirmasi oleh imunohistokimia dengan hasil : EMA (+) positif pada sebagian sel tumor, CD56 (+) positif kuat difus, CD99 (+) Positif difus, Tdt (-) negatif dan Desmin (-) negatif. </p> <p><strong>Pembahasan dan Kesimpulan :</strong> Sarkoma kepala dan leher dikenal karena perilaku agresif dan prognosisnya yang buruk. Perawatan standar terdiri dari reseksi bedah diikuti dengan radioterapi pasca operasi. Namun karena keterbatasan ekonomi, keluarga tersebut menolak kemoterapi dan pasien meninggal karena penyakit tersebut dalam waktu satu bulan. Mengingat tingginya risiko kekambuhan, penanganan yang agresif dan tindak lanjut yang ketat sangat penting untuk mendapatkan hasil terbaik.</p> <p><strong>Kata kunci : </strong>Synovial sarcoma, orbit, perluasan intrakranial, imunohistokimia.</p>2024-10-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Adi Arianto, Andi Nugraha Sendjaja, Faiza Rizky Aryani Septarina