PENGALAMAN MENJADI ANAK PEREMPUAN SULUNG DALAM KELUARGA OTORITER

Authors

  • Sophia Budi Universitas Batam
  • Wilda Fasim Hasibuan Universitas Batam

DOI:

https://doi.org/10.37776/jizp.v8i1.2034

Abstract

Keluarga memiliki peran penting dalam perkembangan anak, terutama melalui pola asuh yang diterapkan orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengalaman anak perempuan sulung yang dibesarkan dalam keluarga otoriter serta dampaknya terhadap kondisi psikologis dan pembentukan identitas diri. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan studi naratif. Subjek penelitian merupakan anak perempuan berusia 22 tahun, anak sulung dari 2 bersaudara, yang tumbuh dalam pola asuh otoriter. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi non-partisipatif, dan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh otoriter menyebabkan subjek mengalami tekanan emosional, kesulitan mengambil keputusan, dan keterbatasan dalam mengekspresikan perasaan. Sebagai anak sulung, subjek juga merasa terbebani oleh tuntutan untuk menjadi panutan dan sempurna. Kondisi ini membentuk gaya kelekatan avoidant-anxious serta mekanisme pertahanan diri berupa penekanan emosi. Penelitian ini menegaskan bahwa pola asuh otoriter pada anak sulung perempuan berdampak pada pembentukan identitas dan kesejahteraan psikologis individu.

Downloads

Published

2025-10-14

Issue

Section

Articles