https://ejurnal.univbatam.ac.id/index.php/zonapsikologi/issue/feedJurnal Ilmiah Zona Psikologi2025-10-14T12:00:53+08:00Cevy Amelia, M.Psi., Psikologzonapsikologi@univbatam.ac.idOpen Journal Systems<p align="justify">Jurnal Ilmiah Zona Psikologi adalah Jurnal peer-review yang dikelola oleh Program Studi Psikologi Universitas Batam. Jurnal Ilmiah Zona Psikologi bertujuan untuk mempublikasikan artikel di bidang ilmu Psikologi, diantaranya bidang Psikologi Klinis, Psikologi Perkembangan, Psikologi Industri dan Organisasi, Psikologi Pendidikan, Psikologi Sosial, Psikometri, Psikologi Eksperimen, Psikologi Terapan, baik penelitian kuantitatif maupun kualitatif. Jurnal Ilmiah Zona Psikologi Konsisten dengan tujuannya, memberikan wawasan di bidang ilmu psikologi untuk akademisi, praktisi, peneliti, regulator, mahasiswa, dan pihak lain yang tertarik dalam pengembangan ilmu psikologi.</p><p align="justify">Jurnal Ilmiah Zona Psikologi menerima naskah yang ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris. Jurnal Ilmiah Zona Psikologi menerima manuskrip dari penulis Indonesia dan juga penulis dari berbagai belahan dunia.</p><p align="justify">Jurnal Ilmiah Zona Psikologi terbit reguler tiga kali dalam satu tahun (bulan Oktober, Februari, Juni). Jurnal Ilmiah Zona Psikologi ini terbit perdana dalam media cetak pada bulan Oktober 2018. Minimal 5 artikel setiap terbitan.</p>https://ejurnal.univbatam.ac.id/index.php/zonapsikologi/article/view/2031FENOMENA KARYAWAN YANG BERADAPTASI DENGAN BUDAYA KERJA PERUSAHAAN DI KOTA BATAM2025-10-14T10:57:07+08:00Nurul Fitria Hasbi102222012@univbatam.ac.idYuditia Prameswariyuditia.p@univbatam.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengalaman karyawan baru dalam beradaptasi dengan budaya kerja di perusahaan multikultural di Kota Batam. Menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus, data diperoleh dari wawancara mendalam terhadap tiga karyawan baru. Hasil menunjukkan bahwa perbedaan budaya, sistem kerja yang ketat, dan minimnya orientasi menjadi tantangan utama. Strategi coping yang digunakan meliputi bersabar, membangun relasi positif, dan mencari dukungan sosial. Penelitian ini menekankan pentingnya dukungan perusahaan melalui program onboarding yang inklusif dan lingkungan kerja yang mendukung adaptasi.</p>2025-10-14T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Nurul Fitria Hasbi, Yuditia Prameswarihttps://ejurnal.univbatam.ac.id/index.php/zonapsikologi/article/view/2032FENOMENA KENAKALAN PADA REMAJA DI KOTA BATAM2025-10-14T10:58:56+08:00Widia Lestari102222010@univbatam.ac.idCevy Ameliacevy_psychology@univbatam.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk memahami fenomena kenakalan remaja di Kota Batam dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Fokus penelitian meliputi faktor penyebab, bentuk kenakalan yang sering terjadi, dan upaya penanggulangan yang telah dilakukan. Tiga remaja yang pernah terlibat kenakalan dipilih sebagai partisipan utama. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi, serta melibatkan keluarga dan lingkungan sekitar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kenakalan remaja di Kota Batam dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, seperti tekanan lingkungan, pola asuh keluarga, dan pengaruh teman sebaya. Upaya pencegahan masih menghadapi kendala, terutama dalam keterlibatan keluarga dan sekolah. Penelitian ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam menanggulangi kenakalan remaja.</p>2025-10-14T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Widia Lestari, Cevy Ameliahttps://ejurnal.univbatam.ac.id/index.php/zonapsikologi/article/view/2033HUBUNGAN ANTARA KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS DAN TINGKAT STRES PADA REMAJA DI PANTI ASUHAN AHLUL BAIT BATAM2025-10-14T11:04:16+08:00Puti Kiani102223014@univbatam.ac.idAnnisa Siti Aisyah Salsabilla102223014@univbatam.ac.idAlya Naila Alkaneza102223014@univbatam.ac.idJessyca Tiara Sondakh102223014@univbatam.ac.idViona Taj Salsalbillah102223014@univbatam.ac.idGladys Carlene102223014@univbatam.ac.idMaryana Maryana102223014@univbatam.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan kesejahteraan psikologis pada remaja yang tinggal di Panti Asuhan Ahlul Bait Batam. Latar belakang penelitian ini didasarkan pada kenyataan bahwa remaja panti asuhan memiliki karakteristik perkembangan psikososial yang kompleks dan rentan terhadap tekanan emosional akibat keterbatasan dalam dukungan keluarga inti. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain korelasional, dan melibatkan 12 partisipan remaja (SMP–SMA) yang dipilih menggunakan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan adalah Perceived Stress Scale (PSS-10) untuk mengukur tingkat stres dan Ryff’s Psychological Well-Being Scale (RPWB) untuk mengukur kesejahteraan psikologis. Analisis data dilakukan dengan uji korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan negatif antara tingkat stres dan kesejahteraan psikologis dengan nilai koefisien korelasi sebesar r = -0,557, namun hubungan tersebut tidak signifikan secara statistik (p = 0,060 > 0,05). Temuan ini menunjukkan bahwa tingkat stres yang tinggi tidak secara signifikan menurunkan kesejahteraan psikologis remaja panti. Hal ini dapat dijelaskan oleh keberadaan faktor protektif seperti mekanisme coping yang adaptif, dukungan sosial, tahap perkembangan kognitif yang memadai, serta tujuan hidup yang kuat. Penelitian ini menyoroti pentingnya penguatan aspek psikososial dalam mendukung kesejahteraan remaja panti.</p>2025-10-14T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Puti Kiani, Annisa Siti Aisyah Salsabilla, Alya Naila Alkaneza, Jessyca Tiara Sondakh, Viona Taj Salsalbillah, Gladys Carlene, Maryana Maryanahttps://ejurnal.univbatam.ac.id/index.php/zonapsikologi/article/view/2034PENGALAMAN MENJADI ANAK PEREMPUAN SULUNG DALAM KELUARGA OTORITER2025-10-14T11:11:11+08:00Sophia Budi102222022@univbatam.ac.idWilda Fasim Hasibuanwilda@univbatam.ac.id<p>Keluarga memiliki peran penting dalam perkembangan anak, terutama melalui pola asuh yang diterapkan orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengalaman anak perempuan sulung yang dibesarkan dalam keluarga otoriter serta dampaknya terhadap kondisi psikologis dan pembentukan identitas diri. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan studi naratif. Subjek penelitian merupakan anak perempuan berusia 22 tahun, anak sulung dari 2 bersaudara, yang tumbuh dalam pola asuh otoriter. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi non-partisipatif, dan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh otoriter menyebabkan subjek mengalami tekanan emosional, kesulitan mengambil keputusan, dan keterbatasan dalam mengekspresikan perasaan. Sebagai anak sulung, subjek juga merasa terbebani oleh tuntutan untuk menjadi panutan dan sempurna. Kondisi ini membentuk gaya kelekatan avoidant-anxious serta mekanisme pertahanan diri berupa penekanan emosi. Penelitian ini menegaskan bahwa pola asuh otoriter pada anak sulung perempuan berdampak pada pembentukan identitas dan kesejahteraan psikologis individu.</p>2025-10-14T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Sophia Budi, Wilda Fasim Hasibuanhttps://ejurnal.univbatam.ac.id/index.php/zonapsikologi/article/view/2035PENGARUH PENGETAHUAN GENDER TERHADAP PERSEPSI DIRI ANAK DI PANTI ASUHAN YAYASAN DAMAI SEJAHTERA2025-10-14T11:17:42+08:00Rina Rina102223001@univbatam.ac.idGabriella Sheilen Rette102223001@univbatam.ac.idRomauli Friskila Limbong102223001@univbatam.ac.idDwi Indah Nurhidayah102223001@univbatam.ac.idEvan Teddy Wibowo102223001@univbatam.ac.idRismaida Pariang Ariyanti Napitupulu102223001@univbatam.ac.id<p>Pengetahuan gender merupakan pemahaman tentang peran, norma, dan identitas gender yang berkembang dalam masyarakat. Persepsi diri anak, di sisi lain mengacu pada cara anak memandang dirinya sendiri, termasuk dalam memahami identitas dan peran gender mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengetahuan gender terhadap persepsi diri anak di Panti Asuhan Damai Sejahtera. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain korelasional. Subjek dalam penelitian ini adalah lima orang anak panti asuhan dengan dua pengurus sebagai pendamping yang didapatkan melalui umur total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara langsung yaitu dengan alat ukur <em>Gender Identity Questionnaire for Children</em> (GIQC) untuk menilai perilaku dan identifikasi gender pada anak serta <em>Self Perception Profile for Children</em> (SPPC) untuk mengetahui penilaian kompetensi anak dalam berbagai aspek kehidupan. Analisis data dilakukan menggunakan uji statistik korelasi untuk menentukan hubungan antara kedua variabel tersebut. Hasil penelitian menunjukkan nilai korelasi antara pengetahuan gender dan persepsi diri adalah r = -0,552 < p(n−2) = 0,334. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan gender dan persepsi diri memiliki hubungan yang negatif namun tidak signifikan secara statistik. Artinya, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan gender dan persepsi diri.</p>2025-10-14T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Rina Rina, Gabriella Sheilen Rette, Romauli Friskila Limbong, Dwi Indah Nurhidayah, Evan Teddy Wibowo, Rismaida Pariang Ariyanti Napitupuluhttps://ejurnal.univbatam.ac.id/index.php/zonapsikologi/article/view/2036STUDI NARATIF: PENGALAMAN MAHASISWA YANG MENGALAMI BODY SHAMING2025-10-14T11:29:35+08:00Juhelka Nabila102223019@univbatam.ac.idIzura Rochmaizura@univbatam.ac.id<p><em>Body shaming</em> merupakan bentuk kekerasan verbal yang semakin marak terjadi, baik di dunia nyata maupun melalui media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman mahasiswa yang mengalami <em>body shaming</em>, makna yang mereka rasakan, serta strategi <em>coping</em> yang digunakan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi naratif, melibatkan tiga partisipan yang dipilih melalui teknik <em>purposive sampling</em>. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan dianalisis menggunakan analisis tematik naratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman <em>body shaming</em> dimaknai sebagai pengalaman emosional yang menyakitkan dan berdampak pada citra diri serta kepercayaan diri. <em>Body shaming</em> muncul dalam bentuk verbal langsung, komentar media sosial, dan sindiran dari orang terdekat. Mahasiswa merespons pengalaman tersebut dengan berbagai strategi <em>coping</em>, seperti menyalurkan emosi melalui aktivitas kreatif, membatasi interaksi sosial yang toksik, serta membangun <em>self-compassion</em> dan penerimaan diri. Temuan ini menekankan pentingnya dukungan sosial dan lingkungan yang aman untuk membantu mahasiswa pulih dari dampak <em>body shaming</em> dan membangun kembali citra diri yang sehat.</p>2025-10-14T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Juhelka Nabila, Izura Rochma