FENOMENA PENGENDALIAN EKOSISTEM DAN ABRASI PANTAI PULAU PUTRI UNTUK MENGANGKAT NILAI CITRA KAWASAN DALAM MENDUKUNG WISATA BAHARI DI KECAMATAN NONGSA KOTA BATAM

Authors

  • Pramono Universitas Batam
  • Basana Universitas Batam
  • Yuanita FD Sidabutar Universitas Batam
  • Ully Irma Maulina Hanafiah Universitas Telkom Bandung

DOI:

https://doi.org/10.37776/jpot.v4i1.1335

Abstract

Kepulauan Riau merupakan provinsi yang terletak di daerah terluar Barat Indonesia dan berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia. Nongsa merupakan daerah Kecamatan berpotensi sebagai daerah Kawasan wisata bertaraf international. Tersedia sarana transportasi laut dan pelabuhan feri international serta  bandara Internasional Hang Nadim. Pulau putri memiliki potensi besar sebagai daerah wisata bahari. Kondisi Pulau Putri perlu dirawat serta kembangkan secara detail dan terencana. Pulau Putri kaya akan sumber daya alam dan ekosistemnya. Pulau putri memiliki hamparan pasir putih landai, selain itu bagian sisi lain pulau Putri memiliki area bebatuan. Kondisi abrasi Pulau Putri tahun 2016 akibat pengaruh dari pemanasan global sehingga dan reklamasi luas pulau berkurang drastis yaitu luas awal 131.374 m2 dan menjadi 24.266 m2. Rusaknya bibir pantai menurunkan nilai jual Pulau Putri sebagai daerah wisata mengakibatkan kerusakan berkepanjangan di seluruh penjuru  Pulau Putri. Metode kajian dengan metode diskriptif kualitatif berdasarkan strengths, weaknesses, oppurtunities, threats. Kekuatan daya tarik wisata maritim dan konservasi laut. Kelemahan berupa sarana transportasi dan keberadaan pulau terpencil. Demikian peluang menuju pengembangan wisata bahari unggul diperhatikan. Hal ini membutuhkan pengawasan dari pihak berwajib dari segi memonitoring kondisi limbah. Kebijakan Pemerintah, peran serta masyarakat maupun upaya penduduk lokal sangat dibutuhkan dalam pengembangan dan penataan pariwisata Pulau Putri kecamatan Nongsa Kota Batam

Downloads

Published

2024-03-05

Issue

Section

Articles