PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PERNIKAHAN DINI PADA REMAJA PUTRI DI KECAMATAN BATU AMPAR
DOI:
https://doi.org/10.37776/zkeb.v12i1.817Keywords:
Early Marriage, Adolescent Knowledge, Parents' Role, Adolescent AttitudeAbstract
Early marriage according to BKKBN is marriage under the age of 20 years which is mentioned by social factors, education, economy, culture, the role of parents, oneself and place of residence. Early marriage has a bad impact on health, especially the immature female reproductive organs. The purpose of the study was to determine the cause of the high rate of early marriage. This type of quantitative research using a descriptive research design was carried out in Batu Ampar District in August 2020. The population of teenagers who had early marriages in Batu Ampar District during January and February 2020. The sample in this study was 37 teenagers. The sampling technique in this study was Total sampling. The instrument used was a questionnaire. The results of the study found that the cause of the high rate of early marriage is the lack of knowledge of adolescents as much as 67.6%, parents who do not play a role as much as 91.9%, attitudes that support early marriage as much as 75.7%. The conclusion that causes the high rate of early marriage is knowledge, the role of parents, and attitudes towards the occurrence of early marriage. Suggestions for the community to provide information about the impact of early marriage.References
Aini, M. N, (2016), Hubungan Tentang Pengetahuan dengan Sikap remaja putri Tentang Pernikahan Dini Tahun 2016. Sumber elektronik diakses dari http://digilib.unusua.ac.id./data-pustaka-13998.html pada tanggal 30 Febuari 2020.
Aini (2016). Perbedaan pola Asuh Orang Tua antara Pernikahan Usia Matang Dengan Usia Dini Di Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul Yogyakarta. Di akses dari repository. Stikesayaniyk.ac.id Tanggal 2 Maret 2020.
Artikasari N, (2015), Hubungan Tentang Usia Pernikahan Usia Dini Dengan Sikap Siswa Terhadap Pernikahan Usia Dini Di Dusun Mandala Tlanakal Kecamatan Tlanaakn Kabupaten Pemakasan Tahun 2017. Sumber Elektronik Diakses Dari Http:// Digilib. Unisayogya. Ac. Id / 679 / 1 / NASKAH %20PUBLIKASI %20NURHAYATI %20AGTIKASARI. Pdf.
Asep Jihad dan Suryanto, (2014) Cara Cepat Belajar Menulis Karya Tulis Ilmiah.Jogjakarta: Multi Pressindo.
As-Syakiri, D. A (2017) Hubungan Antara Pendidikan, Peran Orang Tua Dan Keterpaparan Media Massa Dengan Pernikahan Dini di Kecamatan Selo Kabupaten Bayolali. Sumber Eloktronik diakses dari eprints.ums.ac.id. diakses 19 Febuari 2020.
Aulia Ayu, (2013), Gambaran sikap Remaja Putri Tentang Perkawinan Dini di MTs Sunan Gunung Jati Katemas Kecamatan Kudus Kabupaten Jombang. Sumber elektronika diakses dari http : /stikespemkaJombang.ac.id./ejurnal/inex.php /Oktober-2013, pada tanggal 30 Febuari 2020.
Azwar, Saifuddin (2007). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya,Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, 2015, Bimbingan dan pembinaan Keluarga Remaja, Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Provinsi Kepulauan Riau.
Baktiar A, (2014), Falsafat Ilmu, Jakarta : Rajawali Press.
BKKBN,(2018), BKKBN: Usia Pernikahan Ideal 21-25 Tahun. Sumber elektronika diakses dari http://www.bkkbn.go.id/detailpost/bkkbn-usia- pernikahan-ideal-21-25tahun tanggal 1 Maret 2020.
BKKBN, (2018). BKKBN : Rencanakan Masa Depan, Generasi Muda Tak lakukan Pernikahan Dini. Sumber elektronik diakses dari http: lakukan-pernikahan-dini. Tanggal 1 Maret 2020.
BKKBN, (2018). BKKBN : Rencanakan Masa Depan, Generasi Muda Tak Lakukan Pernikahan Dini. Sumber elektronik diakses dari Http:/www. bkkbn.go.id/detailpost/rencanakan-masa-depan-generasi-muda-tak-lakukan pernikahan dini. Tanggal 1 Maret 2020.
Budiman,(2011). Peneliian Kesehatan. Bandung Refika Aditama
Ekawati.(2017). Sikap remaja putri terhadap pernikahan Dini Di Dusun Wonontoro Desa Jatiayu Kecamatan Mapaget, Kota manado. Sumber elektronik yang diakses dari https://ejuornal.unsrat.ac.id/index.php/jikmu/artikel/view/7443 tanggal 1 Maret 2020
Fitria (2017). Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap RemajaTerhadap Pernikahan Dini Di SMA Negeri 1 Gamping Sleman. Diakses dari http://www.repository.unika.ac.id. Pada tanggal 2 Maret 2020
Irianto, A (2009). Statistik (Konsep Dasar dan Aplikasinya). Jakarta: Kencana Jumratul
Manuba,(2005). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta:Arean Muthmainah,
Nasution, Annisa Nadhira (2017). Sikap Terhadap Pernikahan Dini Ditinjau Dari Kematangan Emosi Dan Tingkat Pendidikan. Diakses dari https://www.digilib.un sayogya.ac.id. Pada tanggal 2 Maret 2020.
NotoatmodjoS,(2012). Matodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : RinekaCipta,
Petranto, Ira (2005). Pola Asuh Anak. Diakses dari http://www.polaasuhanak.com pada tanggal 2 Maret 2020
Rahmat, S (2017). Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Sikap terhadap pernikahan dini pada remaja putri. Kelas XI di SMA Negeri 2 Wonosrai Gunung Kidul. Sumber elektronik diaskes dari http://digilib.unisayogya.ac.id. Tanggal 2 Maret 2020
Riski Anisa, (2015). Intensi orang tua dalam pengambilan keputusan untuk menikahkan anak perempuan Dibawah umur 20 tahun di Kecamatan Pakem Kabupaten Bondoso. skripsi diakses dari http://repository.unej.ac.id/hadle/123456789/75317. Tangal 2 Maret 2020
Romauli dan Vindari (2013). Kesehatan reproduksi Buat Mahasiswa Kebidanan.Jogjakarta: Nuha Medika.
Sarwono, sarlito W, (2012). Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Pers.